Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

UPS SALAH !


Bergurau, sekedar mainan, ngerjain orang atau membuat manusia lain tertawa adalah sebuah keasyikan tersendiri. Untuk yang satu ini, manusia jelas tak bisa terlepas darinya.

Orang gila saja masih suka tertawa dan bisa diajak bergurau, apalagi manusia normal, dan terlebih lagi orang yang tergila-gila atau bener-bener gila kelakuannya ! 

Hidup tanpa canda dan tawa ibarat sayur tanpa garam, itu kata teman sekelas saya. Kalau sayur kurang garam, akan terasan hambar dan tawar. Tapi, jika terlalu banyak garam, akan terasa asin dan hilanglah kelezatannya. Dalam hidup pun demikian.

Dan siapa sih manusia yang tak butuh hiburan, canda dan tawa. Karena ini adalah fitrah dan tabiat manusia. Adakalanya duka dan sedih merudung hati seseorang, pula datang gembira dan ceria menyapa dirinya. 

Rasulullah sendiri pun mengalami hal yang sama seperti apa yang dirasa oleh manusia lainnya. Namun, tentunya semua itu berkadar dan bertakar. Melebihi kadarnya adalah keburukan, dan tidak tertakar sangat dikhawatir akan melebihi batas yang semestinya.

UPS SALAH ! Kalimat ini menerjemahkan bahwa seseorang mengalamatkan sesuatu kepada orang lain, namun ternyata alamat itu palsu, dan ia pun salah alamat, ups salah ! Malu deh gue !

Contoh, mengadukan sebuah masalah kepada orang lain yang dianggapnya ada keterkaitan erat dengan masalahnya, tapi ternyata dia salah orang, jadinya ups salah ! Malu sendiri jadinya ia. 

Atau menuduh seseorang yang bermasalah dengan dirinya, dan ternyata dia salah sasaran karena kesalahan informasi yang diterimanya, ia pun bergumam, ups salah ! Malu lagi deh gue. 

Inilah salah satu kemasan yang sering membungkus dalam sebuah program televisi " UPS SALAH ! ".

Adakah yang salah darinya ? 

Kalau masalah bahwa manusia tak lepas dari salah dan keliru, salah mengalamatkan sesuatu, atau keliru melakukan hal tertentu, atau yang semisalnya. Tentu hal ini tidaklah salah. Karena manusia pasti pernah berbuat salah atau lupa, dan itu harus adanya.

Bukankah Rasulullah telah bersabda ;

كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون

[ Setiap anak adam banyak berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah ialah mereka yang bertaubat ] [ HR. Ibnu Majah ; 4251. Dan Al-Albani menghukumi hadits ini hasan ].

Namun, jika masalahnya mengalamatkan sesuatu yang salah, karena dibuat-buat, sebagai bahan candaan dan tawa, untuk ngerjain orang lain, atau agar bisa membuat manusia tertawa dan mereka terhibur karenanya. Maka inilah yang salah dan itu adalah sesuatu, sesuatu yang besar.

Ternyata, itulah kemasan yang ada dalam program UPS SALAH !

Saya tidak hendak mempermasalahkan ups salah-nya, yang saya permasalahkan hanyalah kebiasaan banyak orang untuk membuat manusia lain tertawa dengan kemasan atau bungkus kedustaan, kebohongan, ghibah atau tipu muslihat lainnya. Dan inilah sesuatunya. Sesuatu yang besar di dalamnya.

Menghibur atau membuat ketawa manusia lain adalah kebaikan, terlebih jika ia sedang terundung kesedihan, selama perbuatan yang dilakukannya tidak mengandung unsur-unsur yang menyelisihi syariat, seperti dusta dan ghibah. 

Namun, jika sudah tercampuri dusta, ghibah atau yang semisalnya, ia bukanlah kebaikan. Ia tetaplah tidak baik dan selamanya tidak akan baik, meski manusia lain bisa tertawa atau merasa terhibur karenanya.

Hiburlah orang lain, cairkanlah suasana obrolan bersama kawan-kawanmu dengan canda dan tawa, namun hindarilah kedustaan, ghibah, memperolok-olok atau yang semacamnya. Terlebih jika membawa ayat-ayat Allah atau sunnah Rasulullah dalam tertawaan atau olok-olokan, sungguh ini sesuatu sekali dan sangat berbahaya.

Siapa yang tidak memuliakan ayat-ayat Allah dan sunnah Rasul-Nya, ia pun tidak akan pernah dimuliakan oleh Allah di dunia, terlebih di akhirat kelak.

Renungkanlah firman Allah, yang artinya ;

ولئن سألتهم ليقولن إنما كنا نخوض ونلعب قل أبالله وآياته ورسوله كنتم تستهزؤن لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم إن نعف عن طائفة منكم نعذب طائفة بأنهم كانوا مجرمين

[ Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, " sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah, " Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok ? " Tidak perlu kamu meminta maaf, karena kamu telah kafir setelah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu [ karena telah taubat ], niscaya Kami akan mengazab golongan [ yang lain ] karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa ] [ QS. At-Taubah ; 65-66 ]

Jangan pula kau bawa kedustaan dalam candaanmu. Karena dusta atau bohong akan membawa kepada kejahatan dan kejahatan akan menggiringnya ke dalam api neraka.

Semua bentuk kedustaan adalah terlarang, baik perkataan atau perbuatan, entah itu sungguhan atau sekedar senda gurauan. 

Dan Rasulullah hanya membolehkan berdusta itu dalam tiga perkara.

Ummu Kultsum berkata ;

ولم أسمع يرخص في شيء مما يقول الناس كذب إلا في ثلاث: الحرب، والإصلاح بين الناس، وحديث الرجل امرأته وحديث المرأة زوجها

[ Dan aku belum pernah mendengar [ Rasulullah ] membolehkan kedustaan dari apa yang dikatakan oleh manusia melainkan dalam tiga perkara, " [ dusta dalam ] peperangan, [ dusta dalam ] mendamaikan manusia, dan perkataan suami terhadap isterinya, atau isteri terhadap suaminya. " [ HR. Muslim ; 2605 ]

Wallohu a'lam bishowab
Share:

Tidak ada komentar:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers

Arsip Blog