Pernahkah kau
berkunjung ke www.kompasiana.com, atau
malah kau adalah satu dari sekian banyak ribuan kompasianer. Jikalau belum
pernah membuka link tersebut, pula bukan bagian dari kompasianer, atau pernah
membukanya namun hanya sekilas dan tidak sering, atau bahkan seorang
kompasianer yang aktif update postingan setiap harinya di dalamnya, cobalah
sekarang kunjung link tersebut sekilas saja atau bukalah beberapa menit saja
untuk melihat-lihat dan mengamatinya.
Apa yang
tertemukan dari hasil pengamatan singkatmu ? sederhana saja, setuju atau tidak,
masalah buat lho ! kau pasti akan melihatnya di beranda www.kompasiana.com dalam setiap menitnya
terupdate postingan baru [ tulisan ] dari para kompasiner.
Tulisannya pun
beragam jenis, mulai dari opini, politik, ekonomi, budaya, bahasa, cerita
fiksi, motivasi, inspirasi, warta, pengalaman pribadi, deskripsi sebuah daerah
atau tempat wisata, edukasi, keluarga dan sebagainya.
Dan dari
pengamatan saya pribadi, ada satu titik harapan yang terimpikan sebagaimana
yang terharap pula dari teman sekelas saya, di sini saya hanya menta’kid [ menguatkan
] idenya, karena benar adanya akan ide yang teman saya sampaikan dan sangat
terharapkan agar teman-teman di dumay [ dunia maya ] khususnya para pesbukers
untuk menjadikan link facebook layaknya sebuah link kompasiana, menumbuhkan
para pesbukers layaknya para kompasianer yang setiap harinya mengupdate atau
memposting sebuah tulisan.
Bukannya saya
mengingkari tulisan teman-teman pesbukers yang hanya berisi dua atau tiga
kalimat. Tidaklah tercela sama sekali tulisan semacam itu, terlebih jika berisi
motivasi, inspirasi, ayat al-Qur’an, hadits Nabi, kalam ulama atau
tulisan-tulisan lainnya yang tiada tertempel di dalamnya umpatan, hujatan,
celaan atau keburukan lainnya. Sungguh tulisan semacam itu sangatlah baik dan
terbentang darinya faidah yang tiada bertepi.
Tapi sangat
terharap dari hati saya, janganlah teman-teman para pesbukers bercukup diri
menulis satu atau dua kalimat saja, tapi buatlah tulisan yang lebih dari itu,
tulisan yang terdiri dari paragraf-paragraf, empat paragraf atau lebih yang
mendeskripsikan akan sesuatu, entah itu sebuah opini, hasil pengamatan,
pengalaman pribadi, cerita fiksi, kisah, ringkasan hasil pelajaran atau
pengajian, tulisan ilmih, atau tulisan-tulisan lainnya yang berparagraf yang
terdulang darinya faidah bagi orang lain.
Saya yakin
setiap kalian mampu untuk menuliskan empat paragraf atau lebih. Masalahnya
tinggal mau atau tidak untuk meluangkan pikiran dan waktunya dalam
menerjemahkan ide-idenya ke dalam sebuah tulisan. Berhasrat atau tidak untuk
menggali inspirasi lebih dalam lagi dan mengembangkan ide yang pernah terbesit
dalam otak dan pikirannya yang kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan.
Setiap kita
pasti memiliki pengalaman pribadi, memiliki ide dan argument, memiliki ilmu dan
pengetahuan tertentu akan sesuatu yang
darinya bisa terfaidahkan bagi diri dan orang lain yang mau menggalinya. Semua
itu adalah bahan tulisan bagimu yang bisa dikembangkan yang akan terus
terkenang dan tetap ada meski ragamu telah remuk termakan tanah. Tulisan adalah
usaha manusia akan tetap hidup meski pemiliknya telah lama meninggalkannya. Dan
tulisan itu akan terus berbicara, memotivasi, menginspirasi, berbagi informasi
dan beragam faidah lainnya, meskipun lisan sang penulis yang sesungguhnya telah
terbungkam oleh maut yang telah menjeratnya.
Pula, tiadalah
tercela kebiasaan teman-teman para pesbukers men-copas atau men-share tulisan
orang yang lain yang sekiranya sarat faidah di dalamnya. Bahkan ia adalah
bagian dari amal shalih dan mulia selama terdasari keikhlasan dalam menebar
kebaikan bagi orang lain. Dan mereka pun akan terus ikut mendulang pahala dari
orang yang tergugah dan termotivasi untuk mengamalkan kebaikan yang tersurat
dalam tulisan yang ia copas atau sharenya.
Namun, harapan
saya, janganlah selamanya kau mencopas atau menshare tulisan orang lain, tapi
berhasrat dan berusahalah untuk ikut menulis ide, inspirasi, motivasi ataun
informasi yang kau gali dari tulisan yang pernah kau bacanya, copas atau yang
kau share dari klik jemarimu.
Janganlah kau
berharap sangat dari tulisanmu untuk terbaca oleh sekian banyak orang, dicopas
atau dishare oleh mereka. Karena jika hal ini menjadi tujuan dalam tulisan yang
kau coretkan, maka di saat kau mendapati tak satu pun pembaca dari tulisanmu,
atau hanya segelintir peminatnya, atau tak bisa memikat banyak pembaca, atau
sepertinya tak laku tulisan itu menjadi bahan bacaan bagi mereka, semua itu
akan melemahkan semangatmu untuk giat menulis, menenggelamkan hasratmu dalam
memperbaiki kualitas bahasa dan isi tulisan, dan akhirnya membuatmu futur dan
malas untuk menggeluti dunia tulis-menulis. Kau pun tertidur kembali dalam
pulasnya dan kemalasan.
Jadikanlah
tulisan yang kau coretkan layaknya sebuah jejak kaki yang pernah kau tapaki
semasa hayatmu. Jikalau dalam setiap harinya kau berusaha mencoretkan satu
judul tulisan dan mengembangkannya dalam sebuah tulisan yang layak dibaca. Maka
berapa banyak berbilang tulisanmu yang terkumpul dalam satu bulannya, atau
setelah berlalu setengah tahun masanya, setahun atau bahkah setelah kerapuhan
raga dan akalmu kelak di masa senjamu.
Saya yakin,
karena ia adalah pengakuan dari para orang yang telah menyelami masa mudanya,
bahwa kelak kau akan melucu sendiri, tersenyum lebar renyah, dan berbagi cerita
kepada anak cucumu di saat melirik kembali tulisan-tulisan yang pernah kau
coretkan semasa semangat dan ragamu masih tertegakkan.
Dan kumpulkanlah
tulisan-tulisanmu itu dalam sebuah blog pribadi, karena ia sangatlah membantu
agar semua tulisanmu yang pernah kau coretkan tidaklah tercecer dan hilang dari
periwayatanmu dalam lembaran dunia tulis menulis.
Pula sangatlah
perlu agar blog itu kau publikasikan. Janganlah terlalu kau hiraukan bisikan
apakah manusia mau membacanya atau tidak, masalah buat mereka dan bukan buatmu.
Karena hasrat membaca adalah mutlak hak mereka. Adapun jika mereka merasa dalam
tulisanmu sarat dengan faidah, pasti hati mereka pun akan tergerak dan tergugah
untuk mengklik, membuka dan membacanya sampai tuntas. Dan itu bukanlah tujuan
utama dari tulisan yang kau coretkan.
Sebagaimana
halnya dalam medan dakwah yang kau tempuhnya, jumlah mad’u [ objek dakwah ]
bukanlah hak dan tanggung jawabmu, dan bukan pula tujuan utama dan pertama
dalam berdakwah, karena hidayah taufik [ untuk menerima dakwah atau tidak
] hanyalah milik Allah, sementara
manusia hanyalah berperan sebagai pemilik hidayah irsyad [ hanya sebagai
jembatan pemberi petunjuk kebenaran bagi manusia lainnya ].
Jadilah dan
berhasratlah kau sebagai pesbuker layaknya kompasianer, dimana dalam setiap
harinya atau sepekannya selalu mengupdate status berupa tulisan berparagraf
yang tersurat darinya kebaikan dan faidah bagi manusia lainnya.
Tulislah menurut
kadar kemampuan, ilmu, latar belakang dan pengalamanmu yang terpunya. Abadikan,
rekam dan terjemahkanlah apa yang pernah tersirat dan terpikirkan dalam otak,
hati dan pikiranmu dalam sebuah tulisan. Selama tulisan itu berisikan kebaikan
dan kebenaran, selama itu pula kau telah berbagi kebaikan bagi orang lain dan
akan terdulang darinya pahala di sisi Allah.
Oleh karena itu,
tulislah sebuah tulisan yang berisikan kebaikan dan kebenaran yang berfaidah
bagi orang lain. Jauhilah tulisan yang berupa hujatan, celaan, umpatan, dan
kedustaan yang akan memicu kebencian di antara manusia dan permusuhan di antara
mereka.
Dan tulislah
sesuatu yang sederhana saja, tulisan bebas yang terkuatkan oleh satu atau dua
dalil dari al-Qur’an, as-Sunnah, kalam ulama, kalam ustadz, atau kalam para
ahli hikmah dan yang semisalnya jika tulisan itu beraromakan religius.
Atau tulisan
bebas lainnya yang berupa pengalaman pribadi, opini, ide, deskripsi suatu
tempat atau keindahan alam, atau yang semisalnya yang tiada membutuhkan dan
menyita banyak waktu dan kesibukanmu. Karena tulisan semacam ini sangatlah jauh
berbeda adanya dengan sebuah tulisan ilmiah yang membutuhkan banyak referensi
dari sana sini, pengamatan begini dan begitu, atau penelaahan yang banyak
menyita banyak waktu dan pikiran.
Namun jika kau memiliki
waktu luang dan kemampuan, maka penulisan ilmiah sangatlah baik dan berfaidah
sekali. karena tulisan semacam ini memiliki karakteristik dan kekuatan ilmaih
tersendiri.
Intinya,
tulislah sebuah tulisan yang bermanfaat, sarat kebaikan dan faidah di dalamnya
bagi para pembacanya, entah itu berupa tulisan bebas atau tulisan ilmiah.
Karena yang menjadi neraca kebaikan dan terganjarkan adalah isinya dan bukan
jenis tulisan yang kau coretkan.
Tulisanmu ibarat
jejak kaki yang pernah kau tapaki dalam hayatmu, maka perbanyaklah kau menulis
dan berbagilah ilmu dan kebaikan lewat tulisanmu.
Wallohu a’lam
bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar