Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

Kembang Kematian Hatimu


Sebagaimana ragamu yang terkadang sehat dan sakit, hatimu pun bisa sehat dan tak jarang pula sakit. Sakit ragamu bisa sangat terasa olehmu atau manusia yang ada di sekitarmu, tapi hatimu yang sakit kerap kali tak kau sangka atau kau rasakan adanya. Dan hatimu yang sakit lebih berbahaya daripada ragamu yang terkurung oleh penyakit.

Koreng-koreng hatimu ternyata lebih membuatmu tersiksa daripada koreng-koreng yang menyebar di kakimu. Karena Koreng di kakimu hanya membuatmu risih, jijih, dan gatal, tapi semakin enak terasa saat koreng itu terus kau garuk. Sementara koreng hatimu, akan membuatmu semakin gatal saat kebaikan manusia lain tertampakan di hadapanmu. Bukan malah semakin enak koreng itu kau garuk, tapi semakin sakit terasa dalam ragamu yang sehat.

Koreng di kakimu semakin sering digaruk akan semakin enak dan lebar menyebar, meski jelas kau semakin risih dengannya. Sementara koreng hatimu semakin tergarukkan, ia akan semakin sakit terparahkan dan lebar menyebar, bukan hanya menyebarkan koreng-koreng lain di hatimu, tapi ia akan merusak pula ragamu.

Dan inilah koreng-koreng hatimu yang menjadikan hatimu sakit, semakin parah koreng hatimu, semakin parah pula sakit dalam hatimu. 

Siapa yang lagi dirundung sakit dalam raganya, bersyukurlah ia. Karena sakitmu itu adalah kebaikan dan bentuk kasih sayang Allah atas dirimu. 

Tapi siapa yang terus dirundung sakit dalam hatinya, sadar dan waspadailah dirimu, karena sakit dalam hatimu lebih berbahaya daripada sakit yang menimpa ragamu. Karena hati yang sakit akan menjadi cikal bakal tertumbuhnya gunung-gunung penghalang kebaikan dan kebenaran yang menyapamu.

Di antara koreng hatimu yang sangat berbahaya adalah kedengkian. Menjadi sifat manusia adalah merasa iri akan kebaikan dan kesuksesan yang terraih oleh manusia lain. Sifat iri tidaklah tercela adanya dalam dirimu, karena iri akan menjadi pemicu agar dirimu bisa maju dan meraih seperti apa yang telah dicapai oleh orang yang kau irikan. Tapi, tanpa manajemen yang baik, irimu akan saudaramu akan semakin tercela dan ia adalah sebuah ketercelaan yang sangat, kemudian ia pun menelurkan sebuah kedengkian yang sangat berbahaya dalam jiwamu.

Iri adalah kecambah sebuah dengki, semakin kau biarkan kecambah irimu tertumbuh tanpa kontrolmu, maka ia akan semakin cepat menumbuh menjadi sebuah kedengkian. 

Dalam irimu kau hanya ber-asa bisa meraih seperti apa yang kau irikan dari saudaramu. Sementara dalam dengkimu kau ber-asa untuk menjadi apa yang telah diraih saudaramu, dan sangat ber-asa kau adalah satu-satunya dalam hal itu, pula berusaha menjatuhkan saudaramu yang telah meraihnya terlebih dahulu. Beragam cara pun kau tempuh demi tercapainya asamu, minimal kau tebarkan kebencian akan manusia yang kau irikan.

Dengkimu akan saudaramu adalah korengmu dalam hatimu, korengmu dalam hatimu berarti sakitmu dalam hatimu. Sakitmu dalam hatimu adalah ayat akan dekatnya hatimu dengan kematian. Bukan kematian ragamu tapi kematian hatimu, dan kematian hatimu adalah kematian sesungguhnya sebelum matinya ragamu yang sebenarnya.

Koreng dengki adalah kembang kematian hati, karena koreng dengki akan menjadi tabir-tabir penghalang kebenaran dan kebaikan yang mengarah ke hadapanmu. Terlebih kebenaran atau kebaikan itu tertebar dari lisan atau raga manusia yang kau dengkikan. Dan saat koreng dengki terus menyebar di hatimu, yang terlihat hanyalah kebencian dan rasa dongkol saat melihat kebaikan atau kebenaran teramalkan oleh saudaramu. Akhirnya kebenaran dan kebaikan pun tertolak olehmu, dan ini adalah bentuk nyata sebuah kesombongan dalam hatimu.

Rasulullah mewartakan kepada umatnya dalam sabdanya ;

لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذرة من كبر. قال رجل: إن الرجل يحب أن يكون ثوبه حسنا ونعله حسنة، قال: إن الله جميل يحب الجمال، الكبر بطر الحق، وغمط الناس

[ Tidak akan masuk surga, siapa yang di dalam hatinya menyimpan kesombongan meski sebesar biji zarrah. Seorang lelaki berkata, sesungguhnya ada seorang lelaki yang senang dengan pakaian dan sandalnya yang baik-baik. Beliau menjawab, sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai yang indah-indah. Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia ] [ HR. Muslim ; 147 ]

Wallohu a'lam bishowab
Share:

Tidak ada komentar:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers

Arsip Blog