Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

Transgander Sumanti


Masih ingatkah ! sumanto si pemakan dan pemangsa bangkai manusia, si kanibal tanpa merasa jijik atau kotor, apa yang terasa saat kita melihatnya dalam kasat mata memakan bangkai atau daging mentah tanpa dimasak terlebih dahulu, terlebih yang dimakan adalah bangkai saudaranya yang baru saja mati. 

Tentu sangat jijik kita rasakan, mual beriring muntah takkan terelakan, itulah yang pasti dirasakan oleh manusia normal. Hanya mereka yang gila atau tergila-gila yang akan mentertawakan ulah si sumanto penggila kanibalisme.

Dan kini setelah lamanya menghilang, sumanto berreinkarnasi lagi, menjelama dan akan terus terlahir kembali. Memadati dunia mewarisi sifat nenek moyang pertama. Berkeliaran, bergentayangan siang malam tersibukan dalam pencarian makan, terpayahkan kerakusan yang takkan pernah berkurang, terjerembab dalam nikmat yang sebenarnya laknat.

Sumanto pun tak cukup puas menjelma menjadi sumanto versi dua, transgander pun dirasa perlu, maka muncullah sumanti hasil gubahan dari sumanto. Tanpa bermasa lamanya, kedua mahluk ini mampu menebarkan virus ganas ke seluruh umat manusia, tak terkecuali pelosok kampung dan sudut ujung rimba pun tersambangi oleh virusnya.

Hingga kini sumanto dan sumanti terus berkeliaran menyusuri lorong-lorong kehidupan dalam pencarian korban dan perekrutan. Tak ayal keduanya bagai sepasang drakula yang haus akan darah segar. Kuku-kuku tangan meruncing tajam, taring-taring gigi menonjol garang. Tanpa terasa mereka terjebak dalam persaingan dan dengki. Merasa dirinya yang terbaik dan mengharap keterpurukan lawan.

Dalam al-qur'an terdeskripsikan secara gamblang bahwa mengghibah [ membicarakan kejelekan orang lain ] ibarat memakan daging saudaranya yang telah mati membangkai, tentu kita pasti merasa jijik dengannya. 

Tapi, perumpamaan itu terasa wajar-wajar saja tiada bermakna akhir-akhir ini. Ghibah telah menjadi barang dagangan terlaris dan tontonan terseru. Ghibah menjadi tema obrolan terhangat lagi lucu. Ghibah menjadi topik tulisan teranyar penuh emosi.

Padahal satu kejelekan orang kita umbarkan, satu genggam daging bangkai saudaramu terlumat dalam telanan makanmu. Atau dua keburukan yang terlihat pada temanmu, lalu kau gemborkan dalam candaan lucumu, maka dua genggam bangkai termakan olehmu. Bagaimana jika keseharian waktumu hanya terisi kejelekan atau keburukan teman atau musuhmu kau umbarkan dan jadikan bahan candaan dalam obrolan? 

Sungguh, hidupmu tak alai sebuah binatang yang terbesarkan oleh gizi bangkai. Bahkan itu lebih buruk, karena kau memaksakan diri menjadi pemakan bangkai. Jadi, sudah selayaknya kau menjadi pemakan bangkai, hidup bersama mereka dan menobatkan diri sebagai ratunya. Karena kau lebih rakus dan sadis dari mereka. 

Selamat ! saya sampaikan kepada mereka para penggila ghibah, terlebih para perempuan, dan anda ternobatkan sebagai ratu kerajaan binatang. Ratu Sumanti transgander pertama yang akan tercatat dalam lembaran sejarah cerita dunia !


Wallohu a’lam bishowab
Share:

Tidak ada komentar:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers

Arsip Blog