Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

Instrument Dalam Menulis

Untuk menjadi seorang penulis profesional pasti butuh waktu, kebiasaan, tahapan, semangat dan intensitas berlatih yang berlebih. Sebelum berbicara jauh tentang masalah ini, perlu diketahui terlebih dahulu tentang makna menulis, tujuan menulis, sarana menulis, kapan mulai menulis, dan trik-trik membudayakan menulis pada semua kalangan.

Dalam KBBI Menulis bermakna :

[ 1 ] Membuat huruf [ angka dan sebagainya ] dengan pena, pensil, kapur dan sebagainya.
[ 2 ]  Melahirkan pikiran atau perasaan [ seperti mengarang, membuat surat ] dengan tulisan.

Dalam bahasa saya, menulis adalah aktivitas untuk menerjemahkan [ alih bahasa ] apa yang terpikirkan dan terbesit dalam hati yang terzahirkan dalam bentuk tulisan yang bisa dipahami oleh orang lain apa yang termaksud di dalamnya yang sebelumnya tersembunyi dan tak dapat dipahami oleh yang lain.

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, maka semakin mudah dan melimpah ruah beragam sarana untuk menulis. Hal ini sangat berbeda sekali dengan kondisi di masa hidupnya para ulama terdahulu. Tapi dengan keterbatasan sarana yang ada, mereka justru terlihat semangatnya dan besar usahanya dalam membiasakan dan menghidupkan dunia tulis menulis. 

Sarana menulis terbagi menjadi dua macam. Pertama, Sarana bawaan. kedua, sarana temuan.

[ 1 ] Sarana Bawaan

Sarana bawaan yang saya maksud di sini adalah sarana yang terbawa sejak lahir sebagai sebuah anugerah Ilahi. Sarana ini meliputi dua hal, fisik dan non fisik.

Adapun sarana fisik berupa anggota tubuh yang terdiri dari panca indera, seperti mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, otak untuk berfikir, hati untuk berperasaan, tangan untuk memegang, kaki untuk berjalan, dan seterusnya.

Semua anggota tubuh di atas sangat menunjang sekali dalam proses tulis menulis. Ada yang berfungsi menyerap dan mengumpulkan maklumat, penglihatan mata atau pendengaran telinga misalnya. Juga ada yang berfungsi sebagai alat penuangan maklumat yang ada, jemari tangan untuk menulis misalnya.

Allah telah berfirman :

وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

" Dan Dia [ Allah ] memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur." [ QS. An-Nahl ; 78 ]

Di antara bentuk syukur ialah mempergunakan pemberian di atas dalam hal kebaikan, seperti menulis. Jadi, semua insan yang terlahir ke dunia ini telah bermodalkan beragam instrument untuk menulis. Manfaatkan dan kembangkanlah instrument-instrument itu dalam dunia tulis menulis yang dengannya banyak manusia mengambil hikmah dan beragam faidah.

Adapun instrument nonfisik adalah sesuatu yang abstrak, kewujudannya ibarat angin yang berhembus membawa sejuk. Tak terlihat dan tak bisa diraba, tapi wujudnya bisa terasa dengan seksama. Instrument ini berupa intuisi [ perasaan hati ], kecerdasan otak, kekuatan untuk berfikir dan menganalisa.

Instrument non fisik ini juga bawaan sejak lahir, keberadaannya tak ayal bagai sebuah biji-bijian, terus tumbuh berkembang seiring waktu dan interaksinya dengan lingkungan. Tapi, proses tumbuh kembangnya akan lambat bahkan melayu jika tak dipupuk sembari disiram dengan baik lagi rutin. Dan menulis adalah satu dari sekian banyak cara untuk menjaga agar instrument non fisik tetap tersegarkan dan berkembang semakin baik. Menulis merupakan cara terefektif untuk menajamkan intuisi, kecerdasan dan kekuatan berfikir maupun analisa.

[ 2 ] Sarana Temuan

Sarana atau instrument temuan yang saya maksud adalah instrument yang bukan bawaan sejak lahir dan bersifat independen [ terpisah dari tubuh dan berdiri sendiri ]. Instrument ini terbagi dua, instrument alami dan instrumen nonalami.

Adapun instrument alami berupa apa saja yang tersebar di alam yang terbentuk secara alami dan bukan merupakan hasil tangan manusia. Tapi instrument ini menjadi media yang sangat penting untuk menuliskan apa yang terpikirkan atau terasakan.

Instrument ini bisa berupa batu, kayu, kulit kayu, daun kering, kulit hewan, dan yang sejenisnya. Instrument ini dikenal dan menjadi andalan pada masa lalu, seperti prasasti yang merupakan batu tertulis pada zaman kerajaan, atau kulit binatang yang ibarat kertas sekarang ini yang menjadi media menulis ilmu, surat menyurat atau hasil pemikiran. Dan instrument itu tak banyak digunakan lagi dewasa ini melainkan untuk hal-hal yang bersifat artistik, seperti hiasan dinding, kaligrafi, atau sejenisnya.

Adapun instrument nonalami berupa apa saja yang bisa dijadikan sebagai media menulis yang sengaja dibuat oleh manusia untuk mempermudah proses tulis menulis. Seperti kertas, pensil, pena, tinta, penghapus, atau semacamnya. Instrument ini semakin maju dan berkembang seiring kemajuan zaman dan teknologi. 

Dewasa ini dalam kurung waktu sepuluh tahun terakhir instrument berteknologi moderen sudah sangat pesat penyebarannya dan semakin maju. Mulai dari komputer, handphone, notebook, internet, media sosial [ seperti facebook atau twitter ], tablet, dan sejenisnya. 

Semua instrument di atas adalah hasil kreatifitas tangan manusia yang dimaksudkan untuk mempermudah aktivitas manusia, baik sisi informasi, komunikasi, dan seterusnya, termasuk dunia tulis menulis.

Demikianlah sarana atau instrument anugerah Ilahi. Sudah sepatutnya anugerah itu dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam menyerap atau menebar kebaikan dari dan kepada sesama. Termasuk dalam dunia tulis menulis. Kalau kita mau berfikir, instrument menulis baik bawaan maupun temuan ada pada diri kita dan tersebar di sekeliling kita. Jadi, tak ada alasan lagi untuk menunda-nunda mengembangkan kemampuan diri dalam dunia tulis menulis.

Wallohu a’lam bishowab
Share:

Tidak ada komentar:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers

Arsip Blog