Dalam satu bulan ini kita dicengangkan dengan musibah yang
menerpa silih berganti di beberapa tempat di belah dunia ini, tak terkecuali
negeri tercinta ini, indonesia. Di pantai timur amerika ada terjangan badai
sandy, banyak bangunan, pepohonan dan fasilitas umum lainnya hancur porak
poranda, nyawa pun melayang dan tidak sedikit jumlahnya.
Di Sulawesi ada
banjir bandang akibat guyuran hujan deras yang tak kunjung terhenti, akibatnya
rumah-rumah warga rusak parah, terendam air dan lumpur, perabot rumah dan harta
benda lainnya raib terbawa arus derasnya air badang yang tiba-tiba datang tanpa
terduga, mereka berlarian mencari tempat aman, ditinggalkannya rumah beserta
isinya, mereka sudah tak sempat berfikir lagi mengamankan harta bendanya, ia
relakan hancur dan lenyap terbawa arus , yang terpikirkan kala itu keselamatan
diri dan anggota keluarganya, tapi daya tak kuasa, di antara keluarga yang
mereka cintai terenggut pula nyawanya, ada yang tertemukan jasadnya, ada pula
yang hilang tak tercium rimbanya, pergi berpisah selamanya, kesedihan dan duka
pun menyelimuti hati dan wajah-wajah mereka.
Di sumatera juga demikian, banjir bandang tanpa salam datang tiba-tiba gaketkan dan hancurkan pemukiman yang dulunya aman-aman saja, beberapa nyawa pun melayang, kesedihan tertumpuk menggunung dalam benak mereka, trauma dan takut terus terbayangkan dalam ingatan mereka saat melihat detik-detik terjangan air bah yang melumutkan segala apa yang mereka punya, termasuk orang-orang dekat yang mereka cintai.
Di cina, badai salju sudah mulai merangkak dan merengkuh tempat tinggal dan hidup mereka dengan terjang angin tercampur salju yang membawa hawa dingin yang sangat, dan tak sedikit mereka mati terbujur kaku akibat dingin dan timbunan salju yang tak kunjung terhentikan.
Inilah secuil kejadian yang masih hangat dalam ingatan dalam satu bulan terakhir, dan masih banyak musibah-musibah lain di seluruh penjuru dunia yang belum terjamah media, terdengar dan terbaca oleh kita.
Mengapa musibah terus hilir mudik silih berganti? Karena banyaknya dari penduduk negeri yang tidak beriman dan bertakwa, mereka sudah jauh dan semakin jauh dari ketaatan dan ketundukan kepada Allah Sang Pencipta Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana.
Allah telah memperingatkan mereka dalam firman-Nya ;
ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا
عليهم بركات من السماء والأرض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا بكسبون
[
dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan limpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan [
ayat-ayat Kami ], maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka
kerjakan ] [ QS. Al a'raf ; 96 ]
Dan bagi mereka [ termasuk penulis ] yang belum tertimpa musibah semacam itu, di mana pun mereka tinggal, janganlah pernah merasa aman dari musibah atau bencana yang sewaktu-waktu akan menimpanya tanpa terduga sedikit pun sebelumnya, ia akan tiba menerpa siapa saja, beriman atau kafir, sesuai kehendak-Nya. Entah kala malam saat kita terlelap dalam tidurnya, atau saat fajar menyingsing kala dingin malam dan heningnya masih merengkuh kita, atau di kala duha saat kita asyik bermain dan sibuk berkarya atau menumpuk harta.
Hendaklah kita senantiasa dalam siap, waspada, tidak lalai dan selalu sibukkan detik perdetiknya dengan niatan ikhlas, dzikir, ibadah, dan amal sholeh. Sehingga, saat musibah atau bencana menimpa, kita dalam keridhoan-Nya dan jika tertakdirkan nyawa terenggut, kita dalam husnul khotimah.
Ingat dan bacalah berkali-kali, resapi, hayati dan renungkan tiga ayat berikut ;
أفأمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا بياتا وهم نائمون
[ Makaj apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur ? ] [ Qs. Al a'raf ; 97 ]
أفأمن أهل القرى أن يأتيهم بأسنا ضحى وهم يلعبون
[ Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain ? ] [ Qs. Al a'raf ; 98 ]
أفأمنوا مكر الله فلا يأمنوا مكر الله
إلا القوم الخاسرون
[ Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah [ yang tidak terduga-duga ]? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi ] [ Qs. Al a'raf ; 99 ]
Tergetarkah
hati kita? Tergugahkah pikiran kita setelah membaca dan berusaha hayati
maknanya? Di mana air mata kita, begitu kikirkah dan mahalnya kita untuk
meneteskan air-air mata khosyah, takut, harap, mahabah kepada-Nya ?
Wallohu
a’lam bishowab