Allah menganugerahkan kepada kaum wanita
paras yang cantik dan menawan, tubuh yang indah dan kulit yang mulus. Semua
anugerah itu sangat menarik dan menggelitik pandangan kaum lelaki. Oleh karena
itu, untuk menjaga kebaikan dan ketentraman di antara mereka, Allah
memerintahkan agar setiap laki-laki dan perempuan saling menjaga pandangannya,
dan kaum wanita tidak membuka auratnya serta memperlihatkan perhiasan-perhiasan
yang mempercantik dirinya, kecuali terhadap suami dan kerabatnya yang merupakan
muhrimnya.
Hendaknya seorang wanita tidak memprovokasi
para lelaki dengan mengumbar auratnya, tidak memakai kerudung dan baju yang
longgar, memakai wewangian dengan aroma yang mencolok dan menggoda, ataupun
dengan memeperlihatkan perhiasan-perhiasan yang menempel pada tubuhnya.
Sungguh, semua itu adalah perbuatan yang tercela. Ia akan mengundang fitnah
yang sangat besar. Menjadikan hati laki-laki yang kotor terguguh untuk berbuat
buruk terhadapnya. Disebutkan dalam sebuah hadits yang maknanya bahwa seorang
perempuan yang memakai wewangian
kemudian lewat di depan kaum laki-laki, sehingga mereka mencium aroma
wangi itu dan tergoda dengannya, maka perempuan itu tidak akan mencium baunya
surga. Padahal aroma wangi surga akan tercium dari jarak yang sangat jauh.
Allah telah memerintahkan para wanita untuk
menutup auratnya dan tidak menampakan perhiasan yang menempel pada tubuhnya.
وقل
للمؤمنات يغضضن من أبصارهن ويحفظن فروجهن ولا يبدين زينتهن إلا ما ظهر منها
وليضربن بخمرهن على جيوبهن
[ Dan katakanlah kepada perempuan yang
beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memeliahara kemaluannya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya ( auratnya ), kecuali yang biasa terlihat.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya ] [ S. An-Nur: 31 ]
Seorang wanita juga harus meninggalkan
tabaruj, yaitu bersolek dan menampakkan sebagian badan atau perhiasannya di
depan laki-laki lain yang bukan muhrimnya. Abu Ishaq berkata, “Tabaruj ialah
memperlihatkan perhiasan dan hal-hal yang bisa menggugah syahwat kaum
laki-laki.” Sedangkan menurut Al-Mubarid, “ Tabaruj ialah memperlihatkan
keindahan tubuhnya dan hal-hal yang wajib untuk ditutupi.” Menurut Ibnu
Al-Mandzur, “ Tabaruj ialah memperlihatkan perhiasan kepada orang lain yang
bukan muhrimnya. Inilah tabaruj yang tercela. Adapun tabaruj terhadap suaminya
maka hal itu baik. Al-Qu’ran dengan tegas telah melarang para wanita untuk
bertabaruj.
وقرن في بيوتكن ولا تبرجن تبرج
الجاهلية الأولى
[ Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan
janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang
dahulu ] [ QS. Al-Ahzab: 33 ]
Tabaruj seorang wanita
bisa berupa menanggalkan jilbabanya, menampakkan sebagian tubuhnya kepada
laki-laki lain yang bukan muhrimnya, memakai pakaian yang ketat, tipis, minim
dan transparan.
Sehingga akan terlihat jelas lekak-lekuk
tubuhnya, berjalan dengan dibuat-buat dengan melenggak-lenggokkan tubuhnya,
menghentakkan kaki-kakinya ketika berjalan agar terdengar gemerincik dan
terlihat perhiasannya yang dipakai, merendahkan suara dan melembutkan
pembicaraan saat berbicara dengan laki-laki yang bukan muhrim, dan berkhulwah
serta berikhtilat dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.
Al-Alusi menyebutkan di dalam tafsirnya
tentang beberapa bentuk tabaruj seorang wanita
a.
Wanita yang berjalan
lembut, genit, penuh gaya dan memakai wewangian.
b.
Meletakan kerudung di
kepala tanpa mengikatnya sehingga terlihat jelas kalung, anting-anting dan
lehernya.
c.
Memakai gelang kaki dan
menggerakkannya di depan kaum laki-laki.
d.
Memperlihatkan kedua
betisnya
e.
Memperlihatkan kedua
betisnya dengan memakai sepatu hak tinggi ( sepatu jinjit ).
f. Memakai pakaian yang
sempit sehingga terlihat semua lekuk
tubuhnya atau sebagiannya.
g.
Memperlihatkan kedua
lengan tangannya.
h.
Memperlihatkan sebagian
dadanya.
i.
Memakai pakaian yang
bermode dan penuh hiasan sehingga membuat takjub yang melihatnya.
Allah berfirman:
وقل للمؤمنات ...... ولا يضربن بأرجلهن
ليعلم ما يخفين من زينتهن
[ Dan katakanlah kepada perempuan yang
beriman……dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan ] [ QS. An-Nur: 31 ]
Tabaruj termasuk dosa besar, karena pelakunya
diancam oleh Allah dengan siksa neraka akibat perbuatannya yang buruk dan
sangat berdampak negatif. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ
كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ
مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ
الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا
وَكَذَا
[ Dua golongan dari penghuni neraka yang belum pernah aku lihat
sebelumnya, yaitu suatu kaum yang memegang cemeti ( cambuk ) seperti ekor sapi
untuk memukul manusia. Dan wanita yang mengenakan pakaian tapi terlihat
telanjang, berjalan melenggak-lenggok dan kepalanya bergoyang seperti bergoyangnya punuk unta.
Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium aromanya. Padahal
aroma surga itu dapat tercium dari jarak perjalanan sekian-sekian ] [ HR. Muslim ( 5704 ),
Ahmad ( 8650 ), At-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Kabir ( 445 ) dan
dalam Al-Mu'jam Al-Ausath ( 1811
) ]
Abu Abdillah Hamad berkata, “ Hadits ini
merupakan salah satu tanda kenabian Muhammad. Beliau bercerita tentang tabaruj
yang sering kita lihat setiap harinya yang telah menimpa mayoritas kaum wanita.
Di mana hal itu telah terjadi setelah konferensi buruh wanita pada awal abad
dua puluhan yang dilakukan oleh sebagian orang-orang munafik yang menuduh
miring tentang hijab. Mereka mengobarkan slogan kebebasan wanita ( Women’s
Liberation Movement ) dan membohongi para wanita muslimah dengan slogan-slogan
yang bersinar, yang secara dzahir penuh kebaikan, namun di balik semua itu
penuh siksaan. Kemudian para wanita
melepaskan hijabnya dan menjadi “ nisaaun kaasiatun ( wanita yang berpakaian )“
menurut penilaian mayoritas orang, akan tetapi pada hakikatnya dalam pandangan
syariat “ ‘aariatun ( wanita telanjang )“.
Maka para wanita yang memakai pakaian namun tidak menutupi rambutnya,
leher, dada, lengan, betis maupun paha mereka pada hakikatnya adalah wanita
telanjang, meskipun mayoritas orang menganggapnya berpakaian dengan pakaian itu
yang sebenarnya tidak akan membuat gemuk dan kenyang dari rasa lapar.
إذا امرؤ لم يلبس ثيابا من التقى وخير لبــاس المرء طاعة ربه
تقلب عريان وإن كان كاسيـا ولا خير في من كان للـه عاصيا
Jika seseorang tidak
memakai pakaian takwa
Padahal pakaian terbaik adalah ketaatan kepada Rabbnya
Dan tiadalah kebaikan bagi orang yang bermaksiat kepada
Allah
Nabi menggambarkan wanita itu “ Maailatun
( yang condong miring ) ” maksudnya menyimpang dari jalan petunjuk dan
jalan istiqamah atau menyimpang dalam perkataannya dan melenggak-lenggok saat
berjalan yang telah membuat kaum laki-laki tertarik sebagaimana yang kita lihat
di jalan-jalan. Kemudian para lelaki
tersebut menghampiri wanita itu dengan mobilnya yang sebelumnya telah mereka
rayu dengan akal dan hatinya. Adapun sabda beliau “kepalanya bergoyang seperti
punuk unta.“ Al-bukhtu adalah unta sedangkan al-asnimah adalah punuk unta.
Maksudnya para wanita itu memperlihatkan rambutnya yang telah direbonding dan
dirawat sedimikian rupa oleh para penata rambut ( hairstyilst ) ataupun yang
lainnya. Sehingga rambut mereka terlihat elegan dan cantik untuk dipandang.
Maka benar sekali apa yang disabdakan oleh Rasulullah. Kami berlindung kepada
Allah dari balasan yang akan mereka terima, yaitu tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium aromanya.”
Ahmad Zaki berkata ; Sudah
tidak asing lagi bagi semua orang bahwa keluarnya para wanita mutabarijah yang
berpakaian tapi telanjang [ sebagaimana yang banyak dilakukan oleh kaum hawa
pada zaman sekarang ini ] merupakan wasilah terbesar munculnya berbagai
kerusakan, perbuatan cabul, akhlak yang
buruk, dan beragam penyakit masyarakat lainnya. Semua itu terjadi bersamaan
dengan nafsu hewani manusia yang sudah tidak terkendali.”
Hendaknya seorang laki-laki dan wanita
memperhatikan beberapa hal yang telah dijelaskan sebelumnya. Bertaqwalah kepada
Allah, karena sebaik-baik bekal dan pakaian adalah takwa. Barangsiapa bertakwa
kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar dari segala kesulitan
dan masalah yang menimpanya.
Allah berfirman:
ومن
يتق الله يجعل له مخرجا
[ Barangsiapa bertakwa kepada Allah,
niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya ] [ QS. At-Thalaq: 2 ]
ومن يتق الله يجعل له من أمره يسرا
[ Barangsiapa bertakwa kepada Allah,
niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya ] [ QS. At-Thalaq:
4 ]
Sungguh, keburukan dan kerusakan akan muncul
dan terjadi di mana-mana saat para wanita tidak berhias dengan
ketentuan-ketentuan Allah di atas. Wanita ibarat korek api yang bisa menyulut
kobaran api yang sangat besar. Sedangkan laki-laki bagaikan minyak tanah atau
bensin yang akan menambah besar gejolak kobaran api dalam sekam.
Sebuah untaian mutiara mengatakan:
laki-laki yang memetik
buah
sedangkan wanita yang
menanamnya
Semoga
Bermanfaat …….