Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

Kabut Hitam Tabaruj


Allah menganugerahkan kepada kaum wanita paras yang cantik dan menawan, tubuh yang indah dan kulit yang mulus. Semua anugerah itu sangat menarik dan menggelitik pandangan kaum lelaki. Oleh karena itu, untuk menjaga kebaikan dan ketentraman di antara mereka, Allah memerintahkan agar setiap laki-laki dan perempuan saling menjaga pandangannya, dan kaum wanita tidak membuka auratnya serta memperlihatkan perhiasan-perhiasan yang mempercantik dirinya, kecuali terhadap suami dan kerabatnya yang merupakan muhrimnya.

Hendaknya seorang wanita tidak memprovokasi para lelaki dengan mengumbar auratnya, tidak memakai kerudung dan baju yang longgar, memakai wewangian dengan aroma yang mencolok dan menggoda, ataupun dengan memeperlihatkan perhiasan-perhiasan yang menempel pada tubuhnya. Sungguh, semua itu adalah perbuatan yang tercela. Ia akan mengundang fitnah yang sangat besar. Menjadikan hati laki-laki yang kotor terguguh untuk berbuat buruk terhadapnya. Disebutkan dalam sebuah hadits yang maknanya bahwa seorang perempuan yang memakai wewangian  kemudian lewat di depan kaum laki-laki, sehingga mereka mencium aroma wangi itu dan tergoda dengannya, maka perempuan itu tidak akan mencium baunya surga. Padahal aroma wangi surga akan tercium dari jarak yang sangat jauh.
Allah telah memerintahkan para wanita untuk menutup auratnya dan tidak menampakan perhiasan yang menempel pada tubuhnya.

وقل للمؤمنات يغضضن من أبصارهن ويحفظن فروجهن ولا يبدين زينتهن إلا ما ظهر منها وليضربن بخمرهن على جيوبهن


[ Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memeliahara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya ( auratnya ), kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya ] [ S. An-Nur: 31 ]
Seorang wanita juga harus meninggalkan tabaruj, yaitu bersolek dan menampakkan sebagian badan atau perhiasannya di depan laki-laki lain yang bukan muhrimnya. Abu Ishaq berkata, “Tabaruj ialah memperlihatkan perhiasan dan hal-hal yang bisa menggugah syahwat kaum laki-laki.” Sedangkan menurut Al-Mubarid, “ Tabaruj ialah memperlihatkan keindahan tubuhnya dan hal-hal yang wajib untuk ditutupi.” Menurut Ibnu Al-Mandzur, “ Tabaruj ialah memperlihatkan perhiasan kepada orang lain yang bukan muhrimnya. Inilah tabaruj yang tercela. Adapun tabaruj terhadap suaminya maka hal itu baik. Al-Qu’ran dengan tegas telah melarang para wanita untuk bertabaruj.
وقرن في بيوتكن ولا تبرجن تبرج الجاهلية الأولى  
[ Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu ] [ QS. Al-Ahzab: 33 ]
Tabaruj seorang wanita bisa berupa menanggalkan jilbabanya, menampakkan sebagian tubuhnya kepada laki-laki lain yang bukan muhrimnya, memakai pakaian yang ketat, tipis, minim dan transparan.
Sehingga akan terlihat jelas lekak-lekuk tubuhnya, berjalan dengan dibuat-buat dengan melenggak-lenggokkan tubuhnya, menghentakkan kaki-kakinya ketika berjalan agar terdengar gemerincik dan terlihat perhiasannya yang dipakai, merendahkan suara dan melembutkan pembicaraan saat berbicara dengan laki-laki yang bukan muhrim, dan berkhulwah serta berikhtilat dengan laki-laki yang bukan muhrimnya.
Al-Alusi menyebutkan di dalam tafsirnya tentang beberapa bentuk tabaruj seorang wanita
a.    Wanita yang berjalan lembut, genit, penuh gaya dan memakai wewangian.
b.    Meletakan kerudung di kepala tanpa mengikatnya sehingga terlihat jelas kalung, anting-anting dan lehernya.
c.    Memakai gelang kaki dan menggerakkannya di depan kaum laki-laki.
d.    Memperlihatkan kedua betisnya
e.    Memperlihatkan kedua betisnya dengan memakai sepatu hak tinggi ( sepatu jinjit ).
f.  Memakai pakaian yang sempit  sehingga terlihat semua lekuk tubuhnya atau sebagiannya.
g.    Memperlihatkan kedua lengan tangannya.
h.    Memperlihatkan sebagian dadanya.
i.      Memakai pakaian yang bermode dan penuh hiasan sehingga membuat takjub yang melihatnya.
Allah berfirman:
وقل للمؤمنات ...... ولا يضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن 
[ Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman……dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan ] [ QS. An-Nur: 31 ]
Tabaruj termasuk dosa besar, karena pelakunya diancam oleh Allah dengan siksa neraka akibat perbuatannya yang buruk dan sangat berdampak negatif. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
[ Dua golongan dari penghuni neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu suatu kaum yang memegang cemeti ( cambuk ) seperti ekor sapi untuk memukul manusia. Dan wanita yang mengenakan pakaian tapi terlihat telanjang, berjalan melenggak-lenggok dan kepalanya  bergoyang seperti bergoyangnya punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga, bahkan tidak akan mencium aromanya. Padahal aroma surga itu dapat tercium dari jarak perjalanan sekian-sekian ] [ HR. Muslim ( 5704  ),  Ahmad ( 8650 ), At-Thabrani dalam ­Al-Mu'jam Al-Kabir ( 445 ) dan dalam Al-Mu'jam Al-Ausath (  1811 ) ]

Abu Abdillah Hamad berkata, “ Hadits ini merupakan salah satu tanda kenabian Muhammad. Beliau bercerita tentang tabaruj yang sering kita lihat setiap harinya yang telah menimpa mayoritas kaum wanita. Di mana hal itu telah terjadi setelah konferensi buruh wanita pada awal abad dua puluhan yang dilakukan oleh sebagian orang-orang munafik yang menuduh miring tentang hijab. Mereka mengobarkan slogan kebebasan wanita ( Women’s Liberation Movement ) dan membohongi para wanita muslimah dengan slogan-slogan yang bersinar, yang secara dzahir penuh kebaikan, namun di balik semua itu penuh siksaan.  Kemudian para wanita melepaskan hijabnya dan menjadi “ nisaaun kaasiatun ( wanita yang berpakaian )“ menurut penilaian mayoritas orang, akan tetapi pada hakikatnya dalam pandangan syariat “ ‘aariatun ( wanita telanjang )“.  Maka para wanita yang memakai pakaian namun tidak menutupi rambutnya, leher, dada, lengan, betis maupun paha mereka pada hakikatnya adalah wanita telanjang, meskipun mayoritas orang menganggapnya berpakaian dengan pakaian itu yang sebenarnya tidak akan membuat gemuk dan kenyang dari rasa lapar.
إذا امرؤ لم يلبس ثيابا من التقى                 وخير لبــاس المرء طاعة ربه
تقلب عريان وإن كان كاسيـا                   ولا خير في من كان للـه عاصيا
Jika seseorang tidak memakai pakaian takwa
            Padahal pakaian terbaik adalah ketaatan kepada Rabbnya
            Dan tiadalah kebaikan bagi orang yang bermaksiat kepada Allah
Nabi menggambarkan wanita itu “ Maailatun ( yang condong miring ) ” maksudnya menyimpang dari jalan petunjuk dan jalan istiqamah atau menyimpang dalam perkataannya dan melenggak-lenggok saat berjalan yang telah membuat kaum laki-laki tertarik sebagaimana yang kita lihat di jalan-jalan.  Kemudian para lelaki tersebut menghampiri wanita itu dengan mobilnya yang sebelumnya telah mereka rayu dengan akal dan hatinya. Adapun sabda beliau “kepalanya bergoyang seperti punuk unta.“ Al-bukhtu adalah unta sedangkan al-asnimah adalah punuk unta. Maksudnya para wanita itu memperlihatkan rambutnya yang telah direbonding dan dirawat sedimikian rupa oleh para penata rambut ( hairstyilst ) ataupun yang lainnya. Sehingga rambut mereka terlihat elegan dan cantik untuk dipandang. Maka benar sekali apa yang disabdakan oleh Rasulullah. Kami berlindung kepada Allah dari balasan yang akan mereka terima, yaitu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium aromanya.”
Ahmad Zaki berkata ; Sudah tidak asing lagi bagi semua orang bahwa keluarnya para wanita mutabarijah yang berpakaian tapi telanjang [ sebagaimana yang banyak dilakukan oleh kaum hawa pada zaman sekarang ini ] merupakan wasilah terbesar munculnya berbagai kerusakan,  perbuatan cabul, akhlak yang buruk, dan beragam penyakit masyarakat lainnya. Semua itu terjadi bersamaan dengan nafsu hewani manusia yang sudah tidak terkendali.”
Hendaknya seorang laki-laki dan wanita memperhatikan beberapa hal yang telah dijelaskan sebelumnya. Bertaqwalah kepada Allah, karena sebaik-baik bekal dan pakaian adalah takwa. Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar dari segala kesulitan dan masalah yang menimpanya.
Allah berfirman:

ومن يتق الله يجعل له مخرجا


[ Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya ] [ QS. At-Thalaq: 2 ]
ومن يتق الله يجعل له من أمره يسرا
[ Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya ] [ QS. At-Thalaq: 4 ]
Sungguh, keburukan dan kerusakan akan muncul dan terjadi di mana-mana saat para wanita tidak berhias dengan ketentuan-ketentuan Allah di atas. Wanita ibarat korek api yang bisa menyulut kobaran api yang sangat besar. Sedangkan laki-laki bagaikan minyak tanah atau bensin yang akan menambah besar gejolak kobaran api dalam sekam.
Sebuah untaian mutiara mengatakan:
laki-laki yang memetik buah
sedangkan wanita yang menanamnya

 

Semoga Bermanfaat …….           
Share:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers