Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

Riyan ……Titisan Wong Ndeso


Riyan [ nama panjangnya fariyan maulana alfarisi ], ia anak yang imut,masih belia, cerdas, crewet [ alias banyak ngomong, suka nanya, dan selalu penasaran atau merasa ingin tahu ], aktif, pemberani, dan suka sok gaul [ seneng nambah temen,walau beda bahasa, budaya dan strata sosial ], ya, itulah anak-anak, tapi tidak semua anak seperti itu, ada yang pendiem banget, ada yang pemalu, hiperaktif, sampai ada yang nakal dan buuuandel banget. Ya, kita harus maklum, itulah dunia mereka, jangan dikekang dan dicekokin dengan makanan yang belum pantas baginya, itulah tugas para orang tua.

           Tapi ada yang aku kagumi dari si riyan ini, ia memang menuruni sifat hasil kombinasi bapak dan ibunya yang wong ndeso, ya karena mereka berdua berasal dari deso [ kampoeng banget ] yang cuma tamatan SMA, tapi awal tahun 2000-an tamatan SMA sudah sangat membanggakan, karena banyak anak kampung yang hanya lulusan SMP atau SD, dan bahkan kebanyakan mereka buta huruf alias tidak sekolah, tapi mereka tidak lepas dari mengaji kepada pak kyai dan mbok kyai pada setiap malam harinya.

          Kembali ke riyan, semangat belajarnya melebihi teman-teman sebayanya, bahkan mungkin kita yang sudah separuh baya, di usia yang baru 1,5 tahun ia sudah bisa menghafal huruf hijaiah, berhitung lebih dari 10, dan saat usia  4 tahun ia sudah bisa membaca iqro, dan sebelum masuk SD ia sudah hafal surat-surat  pendek [ sekitar 16 surat dari juz 30 ] dan lancar membaca al-quran, saat masuk kelas 2 SD ia sudah hafal juz 30 [ subhanalloh ]. Dan sekarang ia duduk di kelas dua semester ganjil, ia mulai menghafal dari juz 26, " wow luar biasa ".

         Saya kagum dengan semangat juang dan ketekunannya, ia rela memanfaatkan waktu bermainnya untuk menghafal firman-firman  Alloh, waktu subuhnya yang biasanya masih terlelap tidur, ia gunakan untuk murojaah [ mengulang hafalan ], waktu nonton tv-nya untuk belajar pelajaran sekolah, dan waktu-waktu senggang lain untuk bergumam mempersiapkan setoran hafalan barunya, juga ia relakan tv-nya di off selamanya demi al-quran. Padahal sebelumnya ia asyik dengan spongebob, doraemon, avatar, dan film-film cartoon lainnya.

         Ia memang belum mengenal dunia maya, seperti FB, TWITTER, BBM dan yang lain [ ya iyalah wong kelas dua SD, eh tapi banyak juga lho yang sudah bergelut dengannya, itu sudah bukan barang asing lagi ], ia mecukupkan diri dengan berita-berita yang bersumber langsung dari Ilahi, tapi ia yakin kelak saat remaja dan dewasanya tidak akan kalah update akan warta tentang dunia luar sana, itulah pemahaman yang ditanamkan sang gurunya dan ustadznya, karena hamba yang semakin bertakwa maka ia akan semakin bertambah ilmu dan pengetahuannya, itulah janji Alloh.

واتقوا الله ويعلمكم الله و الله بكل شيء عليم

[ Dan bertakwalah kepada Alloh, Alloh memberikan pengajaran kepadamu, dan Alloh Maha Mengetahui segala sesuatu ] [ QS. Al-Baqaroh; 282 ]

          Mudah-mudahan Alloh menjaganya dan tetap istiqomah sampai akhir hayatnya, tidak tertipu dan terpengaruh ganasnya dunia maya dan zaman yang terus semakin moderen.

          Itulah seklumit yang aku kagumi, mungkin juga anda jika anda membaca coretan ini, inilah karunia Ilahi, sepatutnya kita syukuri, kita berdoa semoga ia istiqomah dalam menempuh cita-citanya yang mulia, menjadi generasi robani, hufadz [ penghafal al- quran ], begitu juga anak keturunannya, sampai cicit-cicitnya, undek-undek siwur dan seterusnya.

         Sekarang kita menilik diri kita ini, kita lebih dibanggakan dengan prestasi-prestasi  akademik, kesuksesan usaha, banyak harta, tingginya jabatan, dan lebih disibukkan dengan dunia maya, entah itu fb, twitter, bbm, atau yang lainnya, padahal hanya untuk curhat, iseng, membagi kegalauan, berkeluh kesah, menghujat dan ngegosip temen atau orang yang kita kurang sukai. Saya gak menafikan banyak juga yang menggunakannya untuk kebaikan, tapi selama yang saya amati prosentasenya jauh lebih banyak mengarah pada hal-hal yang buruk, ya minimal hal-hal yang kurang bermanfaat, ini tergantung background user name-nya sih.

        Saya juga mungkin masuk dalam kriteria di atas, juga anda, mungkin saja. tapi saya berusaha meminimalisirnya dan menghilangknya, dan menggantinya dengan yang lebih bermanfaat dunia akhirat.

         Terakhir, berangkat dari kisah riyan, sudahkah kita mengaji hari ini, menghafal ayat-ayat  al-quran walau hanya seayat dua ayat, membcanya dengan tartil, atau lebih dari sekedar itu, berusaha menghayati dan mengaplikasiknnya dalam keseharian??

                                    Renungkanlah…….!

Share:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers