Panas yang menyengat
Membakar kulit manusia
Menggulung dedaunan hijau
Meretakan hamparan bumi
Dan menjadi berkotak-kotak
Bertaburanlah debu-debu
Udara pun menjadi kotor
Dan nafas penuh sesak
Dada terasa sempit
Tangan pun hanya bisa
Mengelus dan memelas
Bertahan……
Bertahan…….
Untuk tenang dalam tawakal
Semua berujung…..
Semua berakhir…….
Ilalang……
Satu persatu daun mengering
Melemah dan merunduk lemas
Dan api siap melahapnya
Kapan saja……
Namun ia menyimpan mutiara
Dan perisai pelindung baginya
Siap bersemi di antara titik-titik hujan
Untuk tersenyum dan menyapa kembali
Hijau yang penuh kesegaran
Ilalang……..
Ia bertahan di saat terang
Dan tegar di antara retakan
Sabar dan terus bersabar
Dalam penantian butiran-butiran air hujan
Yang akan membawanya
Dan menumbuhkan hijau-hijau daun
Memancarkan putih bunga-bungamu
Di saat yang tepat
Dalam suasana penuh pesona
Ia membentang
Menghampar luas
Membumi
Dan membawa kesejukan
Ilalang…….
Di saat musim terang
Tertegun dalam penantian
Larut dalam sabar tawakal
Semua pasti berujung dan berakhir
Rangkasan, 29 Juli 2010
Home »
Sajak-Sajak Ilalang
» Ilalang Di Musim Terang
Ilalang Di Musim Terang
Lulusan S1 Fakultas Syariah Imam Muhammad Ibnu Su'ud University (LIPIA) Jakarta.
Berbagilah apa yang terpunya, jika dalam genggaman tangan tertumpuk harta, berikanlah, atau yang ada hanya tenaga, kerahkanlah, atau sekedar ilmu, tebarkanlah, atau tak ada yang terpunya selain hati, berdoalah untuk kebaikan sesama. Karena sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat bagi yang lainnya.
Email : saedassaedy@gmail.com