Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

Sosok Pemimpin

Pemimpin adalah sosok pemegang amanah yang berkewajiban untuk memikulnya, menjaga dan memeliharanya dari kerusakan. Ia memiliki kekuasaan untuk mengatur dan menuntun yang dipimpinnya ke arah yang baik atau buruk.

Pemimpin yang baik akan berkorban sekuat tenaga untuk memakmurkan rakyatnya. Kepentingan bersama lebih ia kedepankan daripada kepentingan pribadinya, karena dirinya tahu akan tugas dan tanggungjawabnya terhadap apa yang dia pimpin.

Kepemimpinan bukanlah kesempatan untuk mengumpulkan harta dan nama. Bahkan ia adalah amanah Allah yang sangat besar tanggun jawabnya di hadapan Allah kelak pada hari pembalasan. Dan ia juga harus menjadi sosok teladan bagi semua rakyatnya.

Pemimpin, sebenarnya kedudukan ia dengan rakyatnya tidaklah berbeda. Status mereka di hadapan Allah adalah sama, yang membedakan hanyalah ketakwaan dan keshalihan pribadinya. Dan ia hanya dilebihkan oleh Allah dengan amanah yang berat untuk menjadi sosok penuntun dan pengatur orang lain ke jalan Allah yang lurus.

Kepemimpinan bukanlah permainan, tapi ia adalah jalan licin yang harus ditempuh penuh kehati-hatian. Barangsiapa yang dalam kepemimpinannya berpegang erat dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, maka ia tidak akan tergelincir dan akhirnya sampai dengan selamat dan bahagia. Namun sebaliknya, barangsiapa bermain-main di dalamnya, niscaya ia akan terpeleset dan jatuh dalam kenistaan dan kehinaan yang menyedihkan sepanjang masa.

Wahai saudaraku, kita semua adalah pemimpin, pemimpin bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, dan bagi orang lain yang berada di bawah naungan kita.

Rasulullah bersabda ;

كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته، الإمام راع ومسئول عن رعيته، والرجل راع في أهله وهو مسئول عن رعيته، والمرأة راعية في بيت زوجها ومسئولة عن رعيتها، والخادم راع في مال سيده ومسئول عن رعيته

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban pada setiap apa yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin yang bertanggungjawab terhadap apa yang dipimpinnya, seorang lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya yang bertanggungjawab terhadap apa yang dipimpinnya, seorang wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya yang bertanggungjawab terhadap apa yang ia pimpinnya, dan seorang pelayan adalah pemimpin bagi harta tuannya yang bertanggungjawab terhadap apa yang ia pimpinnya." [HR. Bukhari ; 893, Muslim ; 1829]

Wahai saudaraku, kita semua [ baik laki-laki maupun perempuan ] adalah seorang pemimpin. Tentunya pemimpin bagi dirinya sendiri yang memiliki kewajiban untuk menjaga dan memelihara dirinya dari kerusakan, mengatur dan menuntun jiwanya ke jalan yang benar.

Jiwa dan seluruh anggota tubuhnya akan mempertanggungjawabkan seluruh apa yang diperbuatnya di dunia ini. Dan pada hari itu tak ada satu pun yang mempersaksikan dengan persaksian palsu. Tangan, mata, kaki, mulut, hati dan yang lainnya akan mengatakan yang sebenarnya, baik itu yang benar maupun yang salah.

Allah berfirman ;

إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسؤلا

"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati. Semua itu akan dimintai pertanggungjawaban." [QS. Al-Isra’ ; 36]

Wahai saudaraku, cukuplah ayat di atas menjadi pengingat diri kita dalam setiap langkahnya, karena setiap apa yang dilakukan oleh anggota tubuh kita akan dipersaksikan pada hari pembalasan. Hendaknya kita senantiasa sadar dan ingat saat akan melakukan sesuatu, apakah perbuatan itu baik atau tidak, diridhai oleh Allah atau tidak. Dengan demikian, hati dan diri kita akan terjaga dari kesalahan dan kemaksiatan.

Inilah pentingnya sifat muroqabatullah (sifat melalui merasa diawasi oleh Allah), dan mulianya sikap ihsan (selalu merasa dilihat oleh Allah dalam setiap perilakunnya).

Rasulullah bersabda ;

قال: فأخبرني عن الإحسان، قال: «أن تعبد الله كأنك تراه، فإن لم تكن تراه فإنه يراك»

"(Malaikat Jibril) berkata, “ Apakah itu ihsan ? “ Nabi menjawab, “ Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engaku melihat-Nya, kalau engkau tak mampu merasakannya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." [HR. Muslim ; 8, Abu Dawud ; 4695, An-Nasa’i ; 4990]

Wahai saudaraku, manusia adalah tempat salah dan dosa, tak ada manusia yang sempurna dan luput darinya, dan sebaik-baik manusia yang berbuat salah adalah mereka yang bersegera bertaubat darinya.

Rasulullah bersabda ;

كل ابن آدم خطاء وخير الخطائين التوابون

"Setiap anak Adam pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang bertaubat." [HR. At-Tirmidzi ; 2499]

Apabila diri kita telah tergelincir melakukan kesalahan dan kemaksiatan, segeralah bertaubat kepada Allah, dan iringilah keburukan itu dengan kebaikan dan amal shalih, karena kebaikan itu akan menghapus keburukan yang telah diperbuatnya. Bersegeralah untuk mendekatkan diri kepada Allah, perbanyaklah shalat, dzikir, do’a, membaca al-qur’an, mempererat tali silaturahmi sesama muslim, menghadiri majelis ilmu, bergaul dengan orang-orang shalih dan masih banyak lagi amalan-amalan shalih yang akan segera menghapus keburukan dan kesalahan yang kita lakukan.

Allah berfirman ;

إن الحسنات يذهبن السيئات

"Sesungguhnya perbuatan baik itu akan menghilangkan perbuatan yang jelak." [QS. Hud ; 114]

Rasulullah bersabda ;

وأتبع السيئة الحسنة تمحها

"Dan iringilah perbuatan buruk itu dengan kebaikan, niscaya ia akan menghapusnya." [HR. At-Tirmidzi ; 1987]

Wahai saudaraku, jagalah hati ini dari dosa, karena dosa adalah noda hitam yang bisa mematikan hati. Dengan senantiasa mengingat Allah dan kematian, maka ia akan membangunkan hati dari kelalaian.

Hati adalah daging yang tak bertulang, dikenal dengan nama hati karena ia memiliki sifat yang labil, yang senang berbolak-balik sesuai dengan kondisi dan situasi. Dan dengan dzikrullah dan dzikrulmaut inilah hati akan istiqamah di atas ketaatan dan kebaikan.

Seorang penyair pernah bersenandung ;

رأيت الذنوب تميت القلب      وقد يورث الذل إدمانها
وترك الذنوب حياة القلب      وخير لنفسك عصيانها

Ku lihat dosa-dosa it mematikan hati
Membiasakannya akan melahirkan kehinaan
Meninggalkan dosa adalah kehidupan bagi hati
Selalu menjauhinya adalah yang terbaik bagimu


Wahai saudaraku, seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya, ia adalah nahkoda dalam bahtera rumah tangga. Anak dan isterinya merupakan dua kelompok yang menjadi tanggungjawabnya. Keduanya memiliki hak yang besar yang menjadi kewajiban seorang suami untuk memenuhinya. Dan dua sisi, baik pihak suami maupun anak dan isteri memiliki hak dan kewajiban yang saling melengkapi satu sama lain demin terbangunnya sebuah keluarga yang kokoh, sakinah, mawadah, warahmah.

Suami adalah sosok pelindung sebuah rumah tangga, ia menjadi motor penggerak kebaikan-kebaikan dalam keluarganya, dan menunutun anak dan isterinya untuk tetap istiqamah di atas rel agama.

Dengan demikian, membina sebuah keluarga untuk menjadi sebuah keluarga yang baik adalah amanah dari Allah. Barangsiapa yang menyia-nyiakan amanah ini, dengan membiarkan keluarganya dalam kemaksiatan kepada Allah, maka kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah terhadap amanah yang dibebankan pada dirinya.

Wahai saudaraku, sungguh di antara isteri-isteri dan anak-anak itu ada yang menjadi musuh bagi suami atau bapaknnya. Merekalah yang bisa menjerumuskan dirinya ke dalam hal-hal yang dilarang oleh agama. Oleh karena itu, hendaklah seorang suami atau bapak harus berhati-hati dengan berbekal keimanan dan takwa kepada Allah, senantiasa bertaqarub kepada-Nya, memohon pertolongan dan perlindungan-Nya dalam menuntun bahtera rumah tangganya.

Demikianlah, Allah menjadikan anak dan harta sebagai cobaan dalam rumah tangga. Namun dibalik semua itu, Allah menyediakan pahala yang besar bagi mereka yang dapat menjaganya dengan baik sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Allah berfirman ;

يا أيها الذين آمنوا إن من أزواجكم وأولادكم عدوا لكم فاحذروهم

"Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka." [QS. At-Taghobun ; 14]

إنما أموالكم وأولادكم فتنة والله عنده أجر عظيم

"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu, dan di sisi Allah pahala yang besar." [QS. At-Taghobun ; 15]

Wahai saudaraku, Rasulullah adalah sosok seorang pemimpin yang sangat baik, ia menjadi tauladan kepemimpinan dalam semua hal, baik pemimpin bagi pribadinya, pemimpin bagi keluarganya, pemimpin bagi rakyatnya, sampai dalam kepemimpinan di medan perang. Semua kepemimpinan beliau tak lepas dari nilai-nilai Ilahiah dan petunjuk-Nya. Sehingga beliau berhasil menjadi seorang pemimpin di semua bidang dan akan menjadi contoh bagi seluruh umat manusia sampai hari kiamat.

Kita memohon kepada Allah agar menuntun kita ke jalan yang benar dalam mengemban amanah kepemimpinan, menjaga kita dari ketergelinciran dan dosa, menganugerahkan kepada kita sebuah keluarga yang baik, kokoh dan langgeng.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang istiqamah di atas sunnahnya sampai hari kiamat.

Wallohu a’lam bishowab
Share:

Tidak ada komentar:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers