Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

Dunia Ladang Kebahagiaan

Wahai saudaraku, semua orang mendambakan kebahagiaan. Dan kebahagiaan yang diharapkannya adalah kebahagiaan yang hakiki. Dan kata bahagia berarti suatu kondisi kejiwaan yang dipenuhi rasa tenang dan aman, terpenuhi semua apa yang menjadi keinginannya tanpa terbebani oleh ras was-was dan gundah. 

Kebahagiaan hakiki adalah cita-cita semua orang, dan untuk mendapatkannya dibutuhkan usaha dan kerja keras yang tinggi. Memang, kita dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, namun Allah membekali diri kita berupa pendengaran, penglihatan dan hati nurani sebagai modal untuk mendapatkan kebahagiaan itu.

Dengan modal inilah kita mengetahui siapa itu Allah dan siapa kita, dan kewajiban apa saja yang harus kita lakukan terhadap-Nya, sehingga dengan demikian kita pun akan semakin bersyukur kepada Allah, semakin mendekatkan diri kepada-Nya, dan mengetahui bahwa hakikat kita yang sebenarnya hanyalah untuk beribadah hanya kepada Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Pada akhirnya, kebahagiaan hakiki itu pun akan dengan sendirinya menghampiri kita.

Allah berfirman ;

والله أخرجكم من بطون أمهاتكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur". [QS. An-Nahl ; 78]

وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

"Tidaklak Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". [QS. Adz-Dzariyat ; 56]

Wahai saudaraku, sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Pemurah, Dia telah menganugerahkan kepada kita hati nurani dan panca indera sebagai alat untuk menanam benih-benih kebahagiaan, yaitu perbuatan baik dan amal shalih.

Dia juga memberi kita ladang sebagai tempat untuk bercocok tanam benih-benih kebahagiaan. Ladang itu tidak lain adalah dunia ini di mana kita tinggal. Allah juga memberi kita waktu untuk mengolah ladang, menanam benih, merawat dan mengembangkan benih-benih itu agar menjadi tanaman yang memiliki buah lebat dan siap dipanen pada saat yang tepat. Waktu yang dimaksud tidak lain adalah umur kita. Dan musim panen itu akan datang saat kita kembali ke hadapan Allah.

Wahai saudaraku, jadilah engkau seorang petani yang baik dan rajin, engkau hanya menanam benih-benih kebaikan dan amal shalih, ladangnya pun diolah dengan baik diairi dengan mata air qur’an dan sunnah, sehingga benih-benih itu akan tumbuh menjadi tanaman yang subur dan segar, hijau dan enak dipandang, ia pun akan menumbuhkan biji yang banyak berlipat dan berisi, bahkan bisa berbuah lebih banyak lagi sesuai kehendak Allah.

Di antara benih-benih itu adalah bersedekah atau berinfak di jalan Allah dengan ikhlas tanpa pamer dan menyakiti perasaan orang yang menerimanya.

Allah berfirman ;

مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم

"Perumpamaan orang yang menginfakan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui". [QS. Al-Baqarah ; 261]

الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله ثم لا يتبعون ما أنفقوا منا ولا أذى لهم أجرهم عند ربهم ولا خوف عليهم ولا هم يحزنون

"Orang yang menginfakan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti [ perasaan penerima ], mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati". [QS. Al-Baqarah ; 262]

Wahai saudaraku, harta adalah amanah. Dan kita adalah orang yang mendapatkan amanah itu dari Allah. Harta adalah titipan dari Allah, dan kita diperintahkan untuk menjaga dan membelanjakannya di jalan yang diridhai oleh-Nya. Kita bukanlah sang pemilik harta, kita hanya orang yang diamanahi untuk memanfaatkan harta, pemilik mutlak hanyalah Allah semata. Dan Dia berhak mengambil titipan itu kapan saja sesuai kehendak-Nya. Ia pun berhak menanyakan dan meminta pertanggungjawaban perihal amanah harta yang dipikulnya di dunia ini.

Wahai saudaraku, sekecil apapun harta itu, kemudian anda belanjakan di jalan yang benar, Dia pasti akan memperhitungkannya di hari kemudian. Dan sebanyak apapun harta yang anda miliki, kemudian digunakan untuk kemaksiatan atau menghalang-halangi kebenaran. Dia juga pasti akan membalasnya. Balasan yang setimpal tanpa ada kedzaliman sedikitpun di dalamnya.

Allah berfirman ;

فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره  ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره

"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzaroh, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzaroh, niscaya dia akan melihat (balasan) nya". [QS. Az-Zalzalah ; 7-8]

Wahai saudaraku, dunia pertanian dan bercocok tanam adalah sebuah dinamika yang unik, ia membutuhkan pengorbanan dan perjuangan, kesabaran dan ketabahan, ketekunan dan keuletan, optimis dan pantang menyerah.

Inilah karakter yang harus dimiliki oleh seorang petani yang tangguh. Dirinya harus mengorbankan harta, tenaga, dan waktu untuk mengolah ladangnya menjadi tempat bercocok tanam yang gembur dan subur. Ia pun harus sabar dan tekun untuk merawat biji-bijinya yang sudah tumbuh kembang di ladangnya. Perjuangan juga sangat dituntut saat tanamannya mulai diserang gulma dan hama, ia harus berjuang keras menjaga dan melindungi setiap tanaman yang sudah tumbuh segar.

Demikian juga dalam dinamika memakmurkan ladang dunia ini, ia tak lepas dari sebuah ujian dan cobaan, musibah dan malapetaka. Semua itu tidak lain hanyalah untuk mengetahui siapakah yang paling baik amalnya dan siapa di antara mereka yang  benar-benar lurus dalam menempuh kehidupan ini.

Allah berfirman ;

الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا

"(Dia) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya". [QS. Al-Mulk ; 2]

Wahai saudaraku, kehidupan adalah perjuangan, dan perjuangan adalah pengorbanan. Barangsiapa lari dari sikap berkorban, niscaya kehinaan yang akan menimpanya. Dan penyesalan pun akan menyelimutinya tanpa guna. Karena dunia hanya diberi kesempatan untuk berputar sekali saja, ia takkan kembali mengulang sandiwara.

Pengorbanan menuntut kesabaran, dan sabar akan menuntut dirinya menggapai kemenangan. Hanya orang-orang sabarlah yang pantas dan akan mendapatkan pertolongan Allah. Karena Allah akan senantiasa bersama orang-orang yang sabar.

Allah berfirman ;

والله مع الصابرين

"Dan Allah beserta orang-orang yang sabar". [QS. Al-Baqarah ; 249]

Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar bukanlah secara dzatiyah [Dzat-Nya menyatu dengan dzat manusia], akan tetapi Dia akan selalu menolong, menjaga, dan memenangkan orang-orang yang sabar. Tatkala mereka memegang teguh dan menjunjung tinggi pengorbanan dan kesabaran, ketika itu pula Allah akan terus bersamanya, menolong, menjaga dan memberinya kemenangan baik di dunia maupun di akhirat.

Wahai saudaraku, dunia hanyalah jalan menuju kebahagiaan atau kesengsaraan. Barangsiapa salah menempatkan langkahnya, niscaya ia akan tergiring menuju jurang kehancuran. Dan barangsiapa tepat dalam menempuhnya, istiqamah dan tidak tergiur oleh pemandangan di samping kanan kirinya, niscaya ia akan sampai pada taman-taman indah penuh kebahagiaan.

Sesungguhnya surga itu dihiasi oleh hal-hal yang tidak disukai jiwa, dan neraka dihiasi oleh syahwat dan perkara yang disukai oleh jiwa. Jalan menuju surga dan neraka sangatlah terang, kuncinya hanya ada pada diri anda untuk menentukan jalan surga atau jalan neraka yang hendak ditempuhnya. Allah telah memberinya kebebasan kepada kita semua untuk memilihnya. Dan Ia juga telah memberikan rambu-rambu dan gambaran tentang keduanya. Sehingga tidak ada hujjah atau alasan lagi bagi mereka yang bersalah menempuhnya saat kembali menghadap Allah untuk memanen apa yang telah ditanamnya di dunia ini.

Wahai saudaraku, Allah telah menurunkan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai pelita bagi kehidupan kita. barangsiapa berpegang teguh dengan keduanya, niscaya ia akan selamat dan tidak akan tersesat selama-lamanya. Dan ia akan memetik kebahagiaan yang tiada tara bandingnya, kebahagiaan yang kekal selama-lamanya.

Janganlah kalian tertipu oleh dunia, ia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan akhirat adalah negeri yang kekal dan jauh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.

Allah berfirman ;

وما الحياة الدنيا إلا لعب ولهو وللدار الآخرة خير للذين يتقون أفلا تعقلون

"Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidaklah kamu mengerti ?". [QS. Al-An’am ; 32]

بل تؤثرون الحياة الدنيا  والآخرة خير وأبقى

"Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia. Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal". [QS. Al-A’la ; 16-17]

Wahai saudarakku, di akhir risalah ini kita memohon kepada Allah agar selalu menuntun kita ke jalan yang benar, dijauhkan dari ketergelinciran dan kesesatan, dan ditunjukan yang baik adalah baik, dan yang buruk adalah buruk. Serta dibukakan mata hatinya agar senantiasa istiqamah di atas jalan qur’an dan sunnah, dan tidak tertipu oleh kehidupan dunia yang memperdayakan.

Salah seorang penyair berkata ;

يا أهل لذات الدنيا لا بقاء لها       إن اغترارا بظل زائل حمق

Wahai penghuni dunia yang akan fana
Sungguh, tertipu oleh naungan yang bakal sirna adalah sebauh ketololan

إنما الدنيا إلى الجنة والنار طريق       والليالي متجر الإنسان والأيام سوق

Dunia ini hanyalah jalan menuju surga atau neraka
Malam adalah waktu berjualannya manusia, dan hari-hari adalah pasarnya

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang senantiasa istiqamah di atas jalan beliau sampai datangnya hari kiamat.


Wallohu a’lam bishowab
Share:

Tidak ada komentar:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers