Selembut
sutera dalam sentuhan
Bahkan
lebih lembut
Waktu……
Sehalus
kain sutera dalam rabaan
Bahkan
lebih halus
Kelembutan
dan halusmu
Menidurkanku
dalam kelalaian
Melenyapkan
rasa dalam jiwa
Aku
pun terbang bebas
Menjelajah
alam penuh lepas
Tanpa
rasa dan lelah
Tanpa
beban penuh ringan
Ku
terbawa dalam kelalaian
Saat
sayap-sayap mulai lemas
Satu
persatu bulu terlepas
Tubuh
pun dalam lapuh
Dan
nafas terongoh keras
Terputus-putus
dan berat
Mulailah,
Ku
merasakan
Lembut
dan halusmu
Waktu……
Samurai
san ninja
Mengkilap
dan lentur
Saat
ditatap dan dirasa
Waktu…..
Samurai
bermata dua
Tajam
dan gemulai
Dalam
rasa jiwa-jiwa suci
Lentur
dan tajammu
Telah
mengurung mereka
Dalam
kesengsaraan dan penyesalan
Semua
berlalu dan maju
Tanpa
membawa arti dan obat penawar
Tetesan
air bening suci
Tundukkan
dan tangisan jiwa
Kesedihan
dan rasa sesal
Tak
membuat lenturmu kaku
Tak
menjadikan tajammu tumpul
Dan….
Kulitku
semakin kasar mentimun senja
Ku
mulai merasakan yang sesungguhnya
Betapa
lentur dan tajammu dalam rasa
Waktu…..
Sebutir
emas dan mutiara
Dalam
genggam tangan sang fakir
Yang
larut dalam sengsara
Yang
tinggal di gubug derita
Waktu......
Lebih
berharga dan mulia
Dari
berjuta-juta butir mutiara
Yang
menyelinap di balik bilik-bilik sang fakir
Yang
menghiasi maghligai sang raja
Dengan
pantulan cahaya-cahaya lembut
Penuh
pesona dan cinta
Waktu…..
Berputar
dan terus berjalan
Ia
takkan pernah kembali
Ia
terus menerobos lembut
Setiap
lorong-lorong kehidupan
Sengsara
dan bahagia
Adalah
bukti bagi pengembaraannya
Aku
pun ingat dan sadar
Hidup
adalah waktuku
Waktu
yang bertepi
Penuh
misteri dan tanda Tanya
Hanya
Dia Dzat Yang Maha Tahu
Di
mana tepi dari waktuku
Aku
hanya bisa berusaha
Beramal
dalam iringan doa
Agar
sampai pada tepi
Dan
aku dalam siap
Dan
aku dalam penuh
Keikhlasan
Berserah
diri
Dan
taqwa
Amiin…
Rangkasan,
17 Agustus 2011