Dalam
butiran-butiran bening suci
Kala
manusia baru terbangun dari mimpinya
Sementara
dingin semakin menusuk rusuk
Menambah
hening rumput dan dedaunan
Yang
tertegun dalam tasbih dan tahmidnya
Mereka
semakin tertunduk dan khusyu
Saat
merengkuh sejuk-sejuk rahmat-Mu
Semua
itu tampak jelas
Dari
keceriaan polos yang terpancar
Berupa
kesegaran hijau muda dedaunan
Dan
lambaian lembut dalam riang
Namun
di antara gema tasbih dan tahmidnya
Terdengar
gemiring suara mengusik
Ke
setiap sudut hening dan khusyu mereka
Dari
manakah ia terajut dan meyusup
Mengotori
keindahan cinta sejati
Dengan
keluhan batin berbalut emosi
Dan
lemparan kerikil-kerikil kata berdebu
Betapa
dahsyat
Rasa
heran yang tercengang
Ia
bergeming dari hati
Dan
mulut seonggok manusia
Yang
berteduh di bawah naungan tasbih tahmid
Setiap
rerumputan dan hijau daun
Mereka
tak sadar atau lalai
Karena
duri-duri kebodohan yang menusuknya
Bukankah
dirinya berdiri tegak
Di
antara gema-gema tasbih dan tahmid mereka
Akan
sejuk-sejuk rahmat-Nya
Yang
menumbuhkan cinta dan kesegaran
Sungguh….
Jika
kau buka mata hatimu
Kesejukan
pasti mengalir ke lerung hati
Dan
kau dapati ia
Rahmat
Rabbmu yang sesungguhnya
Tiada
ragu lagi dan bimbang
Yang
melenyapkan keluh kesah dalam batin
Dan
mengantarkan getar gema tasbih dan tahmid
Atas
karunia dan rahmat-Nya
Dalam
pesona pelangi cinta
Yang
tenang dalam pelukan
Di
antara rintik-rintik lembut air kesejukan
Lipia
Jakarta , 28 February 2011