Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

Ibu……



Ibu…..
Pengorbanan, kesabaran dan ketabahan
Menghiasi setiap ranah kehidupanmu
Semua itu
Adalah mutiara, yakut, permata dan marjan


Ibu…
Kurasakan betapa beningnya qalbumu
Sebening embun pagi di atas dedaunan
Selembut mutiara dalam mutiara kemilau

Ibu…
Ku gemetar merasakan aliran peluhmu
Saksi pengorbanan jiwa yang suci
Dalam penantian panjang si buah hati
Kau terus berjuang dan berjuang tak kujung henti
Dalam lembaran-lembaran kegentingan
Antara hidup dan mati

Ibu….
Sungguh tekadmu menjulang tinggi
Kepasrahan kepada Sang Ilahi
Turut memperkokoh tekadmu
Sakit bak himalaya luluh sirna
Saat melihat si buah hati telah tiba
Senyum manis kasih sayangmu
Menebar semerbak surga

Ibu….
Kini si buah hati telah mekar
Tinggal jauh dari pangkuanmu
Aku tahu kau senantiasa mengingatku
Dalam iring-iringan isak tangis
Dan berbisik, Anakku-anakku ini ibumu

Waktu dan tempat memisahkanmu dariku
Kadang aku ingat kepadamu
Dan kadang aku terlena
Inilah aku wahai ibu
Si buah hati yang terlena
Tapi aku senantiasa bersamamu dalam munajat cinta
Saat bersimpuh di hadapan Sang Ilahi Yang Maha Tinggi

Wahai ibu,
Maafkanlah aku
Aku hanya bisa merangkai mutiara-mutiara kata
Dalam doa dan munajat cinta

Wahai Rabbku, ampunilah dosa-dosanya
Semua kesalahan yang mengotori jiwa sucinya
Balaslah semua tinta emas kesabaran dan ketabahannya
Kokohnya pengorbanan dan beningnya keikhlasan
Yang telah ia tuliskan dalam setiap lembaran kehidupan
Yang akan menjadi saksi di hari pembalasan


                                                             
 Jatipadang, 3 januari 2010














Share:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers