Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

Yang Tak Bertulang


Dia tak bertulang
Lembut dan lincah dalam bersilat
Mengikuti ketukan irama qalbu
Saat senang maupun duka
Saat cinta dan benci

Dia lemah dalam pandangmu
Tapi janganlah kau tertipu

Dia lembut dalam sentuhanmu
Tapi janganlah kau terlelap
Dalam pelukan kelembutannya

Sungguh…..
Dia sangat kuat dan pandai
Lembut dan lemah gemulai
Sehingga tanpa terasa yang nyata
Kau ditenggelamkan dalam kehinaan
Kau dilemparkan  ke jurang sengsara
Kau dibalut oleh benang-benang lembut beracun
Kau terjebak dalam penjara siksa
Dan penyesalan pun tiba
Dan penyesalan yang lara
Tiada arti dan makna

Karena dia yang tak bertulang
Menidurkanmu dalam tipu daya
Membuatmu dimabuk arak dosa
Yang manis dalam tegukan
Tapi racun yang mematikan

Karena dia yang tak bertulang
Kau biarkan berkelana
Bergoyang-goyang dalam tari
Dan kau tinggalkan ia
Berirama ria dalam senandung nada
Kau pun senang melihatnya
Ia dalam tawa dan canda
Bercinta dengan dunia
Bercengkerama dengan nafsu dan syahwat
Berdendang senandung syethan
Dalam lali dan lupa

Karena dia yang tak bertulang
Kau menangis di saat yang lain tertawa
Dalam kalimat-kalimat penuh ridha-Nya

                                                            

Mangga Besar, 31 Oktober 2010












Share:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers