Bersama Bahagia Dalam Naungan Islam

  • RAHASIA DI AKHIR TASYAHUD

    Sukses, ternyata tidak lepas dari kecerdikan dalam memilah dan memanfaatkan kesempatan, apapun bentuk kesuksesan itu. Sehingga memerankan strategi yang baik sangatlah penting dalam kehidupan seorang muslim.

  • SAATNYA AKU TIADA LAGI BERMIMPI

    Hunian super mewah di dunia belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan hunian yang Allah sediakan di surga. Untuk memilikinya pun bukanlah mimpi, bahkan seorang mukmin yang paling miskin pun bisa meraihnya, dan hal itu bukanlah perkara yang mustahil.

  • HAK-HAK ANAK TERHADAP ORANG TUA

    Hak-hak anak bagi orang tua ibarat biji-bijian yang hendak ditanamnya. Apabila biji-bijian ini ketika sebelum maupun setelah ditanamnya diperhatikan dan dirawat dengan baik, niscaya ia akan menjadi tanaman yang subur dan menghasilkan buah yang baik lagi banyak.

  • DOSA-DOSA PACARAN

    Cukuplah bagi kita, khususnya orang tua atau mereka yang di bawah tangannya tergenggam amanah akan pendidikan maupun perkembangan anak-anaknya, bahwa fakta maupun realita yang kerap terdengar dan menjadi santapan sehari-hari kita menunjukkan akan buruknya akibat dari sebuah pacaran.

Salam Perpisahan

“ Di saat pertama kali kau muncul dalam lembaran hidupku, tiada yang terbetik dalam hati ini melainkan tabir terkesima yang tersingkap dan terbelah karenamu. Di awal ku berusaha membendung asa, tapi hati kecil terus menerkam dan berontak. Dan tak kuasa ku menahan rindu kepadamu, melainkan ia terus menggebu dan berseru.

Setiap kali detakan dan putaran waktu terus beranjak menjauh, setiap itu pula rindu ini semakin menjadi. Entah mengapa diri ini merindu dan terkagum akan dirimu, padahal di saat ku tatap dan ku lihat di sekelilingmu, betapa banyak bidadari-bidadari jelita yang jauh lebih indah parasnya dan lebih beraroma wangi dari pada kejelitaan yang menempel dalam ragamu.

Tapi, entah mengapa hati ini tetap tertambat kuat dan tiada pintu terbuka untuk selain dirimu. Inikah sejatinya sebuah cinta dan kerinduan, yang hanya akan condong dan tertambat pada seorang saja. Mungkin iya dan mungkin tidak, tapi inilah yang terasakan dan bergejolak dalam hati ini.


Setelah berlalunya masa, sungguh benar-benar ku rasakan apa yang tiada pernah ku rasakan. Di saat waktu semakin terbentangkan di antara kita berdua, justru keanggunan dan bayang-bayang jelitamu semakin membuatku rindu dan rindu berjumpa denganmu. Sedetik terasa semenit berputar, sejam teranggap setengah hari tertunggu, dan sehari terkira sebulan ternanti, dan sebulan ternanti seperti setahun tiada bertemu.

Dan di saat dekatmu tersandingkan di sisiku, semakin terasa tenang dan tentram batin terasakan. Tiada beban tertumpukan, dan terlihat indahnya pandangan. Kepenatan pun sirna, dan keletihan pun tiada di saat melihat senyumu merenyah di hadapanku. Inilah masa-masa indah saat tersanding dekat dalam hayatku.

Indah, seribu keindahan yang pernah terdamparkan dalam hati ini, namun tiada keindahan yang lebih mempesona melainkan keindahan berupa kebersamaanmu tersandingkan di sisiku. Semakin hari hati ini terpatri dalam hatimu. Bahkan semakin jauh bahtera kita mengarungi luasnya samudera biru, semakin eratnya cinta dan kerinduanku padamu.

Memang, terkadang kau menyebalkan dalam pandangan. Tapi hal itu menjadi sebuah bumbu yang semakin sedap terasakan dalam diriku. Kerap pula kau terlihat cemberut dan lesu, namun ia menjadi sebuah pemandangan yang semakin menggodaku untuk semakin dekat dan mendekap erat denganmu. Pernah pula ku melihatmu menangis, tapi tetesan-tetesan bening mata jelitamu bagai embun di pagi hari yang semakin menyejukan dan melembutkan belaian dan kasih sayangku padamu.


Kau memang tiada sempurna seperti halnya yang terharapkan oleh manusia yang terobsesikan kesempurnaan. Kau terliputi banyak kekurangan, tapi kekurangan itu menjelma menjadi sebuah keindahan saat tertutupi oleh kelebihanku yang tiada terlihat pada dirimu. Dan k.elebihanmu menjadi sebuah keindahan pula bagiku, di saat ia tersandingkan dengan kekurangan-kekurangan yang membalut raga dan jiwaku.

Kita memang tidak sempurna dan jauh dari kesempurnaan, dan tiada pernah untuk mencapai kata sempurna yang sesungguhnya, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah semata. Tapi kekurangan dan kelebihan yang kita miliki akan saling melengkapi dan terajut darinya sebuah keindahan tersendiri di saat kebersamaan itu terus tersatukan. Pula kita akan saling berbagi dalam kekurangan, saling mengerti dalam keterbatasan, dan saling menguatkan dalam kelemahan.

Dan di saat kerinduanku padamu semakin mendaki tinggi memuncak, dan keindahan yang ku tatap dan terasakan semakin mempesona, kau malah pergi jauh dan meninggalkanku untuk tiada lagi tersanding di sisiku. Sedih dan duka telah merundukan wajahku, sirna dan mengendaplah seluruh harapan dan cita-cita indah yang selama ini hendak terajutkan kemudian. Tapi itulah kenyataan hidup yang harus ku terima. Dan tiadalah kesedihan dan kemurungan itu akan mengembalikanmu tersanding kembali di sisiku.

Kini, jarak yang sesungguhnya telah terbentangkan kembali layaknya dulu di saat kau belum melambai dalam lembaran hidupku. Hanya saja tiadalah asa dan kerinduaan kala itu, tapi kini begitu terasanya kerinduaan dan terusnya kau terbayangkan dalam pandanganku. Kemarin terasakan bagai mimpi yang padahal bukanlah mimpi, dan kini terasa pula seperti mimpi yang sejatinya bukan pula mimpi yang terimpikan. Namun mimpi-mimpi yang hendak ku impikan bersamamu dahulu, kini benar-benar hanyalah sebuah mimpi yang hanya bisa terimpikan, dan tiadalah pernah lagi ia terwujudkan.

Sungguh, kini yang tersisa hanyalah bayangan senyumu yang membisu. Tiadalah makna darinya melainkan hanya kenangan semata, dan tak ada lagi yang terharapkan darinya melainkan hanyalah sebuah mimpi-mimpi yang melayang-layang tiada pasti. Apalah arti bayang-bayangmu bagikku kini, jika ia hanyalah menambah kerinduan yang semakin membuat tersiksa raga dan batinku. Tapi, betapa sulitnya mengapus dan melenyapkan bayanganmu dariku. Semakin ku termenung dan terdiam menyendiri, semakin jelas bayangmu dan kerinduanku padamu, tapi semakin terang pula bahwa itu hanyalah mimpi-mimpi yang tiada terwujudkan lagi bagiku.

Takdir memang berkata lain, dan tiada sedikitpun kuasa itu terpunya dari kita untuk mengubah suratan yang telah lama tercoretkan. Kita hanya bisa menerima, dan harus diterima apa adanya. Tiada kata lain melainkan inilah jalan yang terbaik bagi kita berdua.

Ada cinta pasti pula ada benci, ada suka tentu harus adanya duka, ada buruk maka harus ada baik, ada jauh terbentangkan tentu ada saatnya dekat tersandingkan, dan adanya pertemuan tentu harus adanya perpisahan.

Itulah suratan Ilahi yang pasti akan terasakan dan tertapaki oleh semua manusia dalam hayatnya. Kita hanya tertuntut untuk berbaik sangka kepada-Nya, bahwa tiadalah Allah menggariskan sesuatu bagi hamba-Nya, melainkan itulah yang terbaik bagi mereka.

Semoga Allah memberikan ganti yang terbaik bagiku, dan pula bagimu. Sebuah ganti yang akan membawa keberkahan hidup dan hikmah yang sarat kebaikan di dalamnya. Dan semoga Allah menyingkapkan tabir hikmah di balik semua ini, mengalirkan berribu ibrah dan nilai atau pembelajaran hidup yang tiada berbilang adanya. Amiin. “


Inilah catatan kecil dari seorang yang baru saja terpisahkan dari orang yang sangat dicintainya. Tiadalah ia mampu untuk menolaknya, melainkan ia hanya bisa menerima apa adanya. Dan itulah kenyataan yang harus diterimanya dan terasakan olehnya.

Kau mungkin pernah merasakan apa yang ia rasakan, atau lebih dahsyat lagi apa yang kau rasakan dari apa yang terasakan olehnya.

Memang tidaklah semua yang kita harapkan akan terwujudkan. Dan tidak selamanya yang kita cintai menjadi yang terbaik bagi kita. Adakalanya keberpisahan itulah yang terbaik adanya, meski cinta dan kasih telah tertambat kuat padanya. Semua itu berakhir, berujung dan berajal.

Ada seorang penyair bersenandung ;

مَا كُلُّ مَا يَتَمَنَّى المرْءُ يُدْرِكُهُ       تَجْرِي الرِّيَاحُ بِمَا لَا تَشْتَهِي السُّفُنُ

Tiadalah setiap angan-angan seseorang selalu tergapaikan 
Karena hembusan angin itu tiadalah mengalir menurut kehendak sebuah bahtera

Semua itu ada akhir dan ajalnya. Kekayaan pun ada ujungnya, dan usiapun berajal jelasnya. Kemiskinan ada akhir dan batasnya, kerinduan pun harus terajalkan pastinya. Kekuasaan berakhir pula, demikian hayat kita juga harus berajal di akhirnya. Dan semua itu berakhir, berajal dan berujung.

Maka bersiaplah untuk menerima dan berbesar hati di saat ajal atau ujung itu telah menyapanya. Bukankah Allah telah berfirman:



لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

" Bagi setiap umat mempunyai ajal [ batas waktu ]. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepataan sesaat pun." [ QS. Yunus : 49 ]

Wallohu a’lam bishowab










Share:

Dunia Ladang Kebahagiaan

Wahai saudaraku, semua orang mendambakan kebahagiaan. Dan kebahagiaan yang diharapkannya adalah kebahagiaan yang hakiki. Dan kata bahagia berarti suatu kondisi kejiwaan yang dipenuhi rasa tenang dan aman, terpenuhi semua apa yang menjadi keinginannya tanpa terbebani oleh ras was-was dan gundah. 

Kebahagiaan hakiki adalah cita-cita semua orang, dan untuk mendapatkannya dibutuhkan usaha dan kerja keras yang tinggi. Memang, kita dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, namun Allah membekali diri kita berupa pendengaran, penglihatan dan hati nurani sebagai modal untuk mendapatkan kebahagiaan itu.

Dengan modal inilah kita mengetahui siapa itu Allah dan siapa kita, dan kewajiban apa saja yang harus kita lakukan terhadap-Nya, sehingga dengan demikian kita pun akan semakin bersyukur kepada Allah, semakin mendekatkan diri kepada-Nya, dan mengetahui bahwa hakikat kita yang sebenarnya hanyalah untuk beribadah hanya kepada Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Pada akhirnya, kebahagiaan hakiki itu pun akan dengan sendirinya menghampiri kita.

Allah berfirman ;

والله أخرجكم من بطون أمهاتكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur". [QS. An-Nahl ; 78]

وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

"Tidaklak Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". [QS. Adz-Dzariyat ; 56]

Wahai saudaraku, sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha Pemurah, Dia telah menganugerahkan kepada kita hati nurani dan panca indera sebagai alat untuk menanam benih-benih kebahagiaan, yaitu perbuatan baik dan amal shalih.

Dia juga memberi kita ladang sebagai tempat untuk bercocok tanam benih-benih kebahagiaan. Ladang itu tidak lain adalah dunia ini di mana kita tinggal. Allah juga memberi kita waktu untuk mengolah ladang, menanam benih, merawat dan mengembangkan benih-benih itu agar menjadi tanaman yang memiliki buah lebat dan siap dipanen pada saat yang tepat. Waktu yang dimaksud tidak lain adalah umur kita. Dan musim panen itu akan datang saat kita kembali ke hadapan Allah.

Wahai saudaraku, jadilah engkau seorang petani yang baik dan rajin, engkau hanya menanam benih-benih kebaikan dan amal shalih, ladangnya pun diolah dengan baik diairi dengan mata air qur’an dan sunnah, sehingga benih-benih itu akan tumbuh menjadi tanaman yang subur dan segar, hijau dan enak dipandang, ia pun akan menumbuhkan biji yang banyak berlipat dan berisi, bahkan bisa berbuah lebih banyak lagi sesuai kehendak Allah.

Di antara benih-benih itu adalah bersedekah atau berinfak di jalan Allah dengan ikhlas tanpa pamer dan menyakiti perasaan orang yang menerimanya.

Allah berfirman ;

مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم

"Perumpamaan orang yang menginfakan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai. Pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui". [QS. Al-Baqarah ; 261]

الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله ثم لا يتبعون ما أنفقوا منا ولا أذى لهم أجرهم عند ربهم ولا خوف عليهم ولا هم يحزنون

"Orang yang menginfakan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti [ perasaan penerima ], mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati". [QS. Al-Baqarah ; 262]

Wahai saudaraku, harta adalah amanah. Dan kita adalah orang yang mendapatkan amanah itu dari Allah. Harta adalah titipan dari Allah, dan kita diperintahkan untuk menjaga dan membelanjakannya di jalan yang diridhai oleh-Nya. Kita bukanlah sang pemilik harta, kita hanya orang yang diamanahi untuk memanfaatkan harta, pemilik mutlak hanyalah Allah semata. Dan Dia berhak mengambil titipan itu kapan saja sesuai kehendak-Nya. Ia pun berhak menanyakan dan meminta pertanggungjawaban perihal amanah harta yang dipikulnya di dunia ini.

Wahai saudaraku, sekecil apapun harta itu, kemudian anda belanjakan di jalan yang benar, Dia pasti akan memperhitungkannya di hari kemudian. Dan sebanyak apapun harta yang anda miliki, kemudian digunakan untuk kemaksiatan atau menghalang-halangi kebenaran. Dia juga pasti akan membalasnya. Balasan yang setimpal tanpa ada kedzaliman sedikitpun di dalamnya.

Allah berfirman ;

فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره  ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره

"Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzaroh, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzaroh, niscaya dia akan melihat (balasan) nya". [QS. Az-Zalzalah ; 7-8]

Wahai saudaraku, dunia pertanian dan bercocok tanam adalah sebuah dinamika yang unik, ia membutuhkan pengorbanan dan perjuangan, kesabaran dan ketabahan, ketekunan dan keuletan, optimis dan pantang menyerah.

Inilah karakter yang harus dimiliki oleh seorang petani yang tangguh. Dirinya harus mengorbankan harta, tenaga, dan waktu untuk mengolah ladangnya menjadi tempat bercocok tanam yang gembur dan subur. Ia pun harus sabar dan tekun untuk merawat biji-bijinya yang sudah tumbuh kembang di ladangnya. Perjuangan juga sangat dituntut saat tanamannya mulai diserang gulma dan hama, ia harus berjuang keras menjaga dan melindungi setiap tanaman yang sudah tumbuh segar.

Demikian juga dalam dinamika memakmurkan ladang dunia ini, ia tak lepas dari sebuah ujian dan cobaan, musibah dan malapetaka. Semua itu tidak lain hanyalah untuk mengetahui siapakah yang paling baik amalnya dan siapa di antara mereka yang  benar-benar lurus dalam menempuh kehidupan ini.

Allah berfirman ;

الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا

"(Dia) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya". [QS. Al-Mulk ; 2]

Wahai saudaraku, kehidupan adalah perjuangan, dan perjuangan adalah pengorbanan. Barangsiapa lari dari sikap berkorban, niscaya kehinaan yang akan menimpanya. Dan penyesalan pun akan menyelimutinya tanpa guna. Karena dunia hanya diberi kesempatan untuk berputar sekali saja, ia takkan kembali mengulang sandiwara.

Pengorbanan menuntut kesabaran, dan sabar akan menuntut dirinya menggapai kemenangan. Hanya orang-orang sabarlah yang pantas dan akan mendapatkan pertolongan Allah. Karena Allah akan senantiasa bersama orang-orang yang sabar.

Allah berfirman ;

والله مع الصابرين

"Dan Allah beserta orang-orang yang sabar". [QS. Al-Baqarah ; 249]

Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang sabar bukanlah secara dzatiyah [Dzat-Nya menyatu dengan dzat manusia], akan tetapi Dia akan selalu menolong, menjaga, dan memenangkan orang-orang yang sabar. Tatkala mereka memegang teguh dan menjunjung tinggi pengorbanan dan kesabaran, ketika itu pula Allah akan terus bersamanya, menolong, menjaga dan memberinya kemenangan baik di dunia maupun di akhirat.

Wahai saudaraku, dunia hanyalah jalan menuju kebahagiaan atau kesengsaraan. Barangsiapa salah menempatkan langkahnya, niscaya ia akan tergiring menuju jurang kehancuran. Dan barangsiapa tepat dalam menempuhnya, istiqamah dan tidak tergiur oleh pemandangan di samping kanan kirinya, niscaya ia akan sampai pada taman-taman indah penuh kebahagiaan.

Sesungguhnya surga itu dihiasi oleh hal-hal yang tidak disukai jiwa, dan neraka dihiasi oleh syahwat dan perkara yang disukai oleh jiwa. Jalan menuju surga dan neraka sangatlah terang, kuncinya hanya ada pada diri anda untuk menentukan jalan surga atau jalan neraka yang hendak ditempuhnya. Allah telah memberinya kebebasan kepada kita semua untuk memilihnya. Dan Ia juga telah memberikan rambu-rambu dan gambaran tentang keduanya. Sehingga tidak ada hujjah atau alasan lagi bagi mereka yang bersalah menempuhnya saat kembali menghadap Allah untuk memanen apa yang telah ditanamnya di dunia ini.

Wahai saudaraku, Allah telah menurunkan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai pelita bagi kehidupan kita. barangsiapa berpegang teguh dengan keduanya, niscaya ia akan selamat dan tidak akan tersesat selama-lamanya. Dan ia akan memetik kebahagiaan yang tiada tara bandingnya, kebahagiaan yang kekal selama-lamanya.

Janganlah kalian tertipu oleh dunia, ia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan akhirat adalah negeri yang kekal dan jauh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.

Allah berfirman ;

وما الحياة الدنيا إلا لعب ولهو وللدار الآخرة خير للذين يتقون أفلا تعقلون

"Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidaklah kamu mengerti ?". [QS. Al-An’am ; 32]

بل تؤثرون الحياة الدنيا  والآخرة خير وأبقى

"Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia. Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal". [QS. Al-A’la ; 16-17]

Wahai saudarakku, di akhir risalah ini kita memohon kepada Allah agar selalu menuntun kita ke jalan yang benar, dijauhkan dari ketergelinciran dan kesesatan, dan ditunjukan yang baik adalah baik, dan yang buruk adalah buruk. Serta dibukakan mata hatinya agar senantiasa istiqamah di atas jalan qur’an dan sunnah, dan tidak tertipu oleh kehidupan dunia yang memperdayakan.

Salah seorang penyair berkata ;

يا أهل لذات الدنيا لا بقاء لها       إن اغترارا بظل زائل حمق

Wahai penghuni dunia yang akan fana
Sungguh, tertipu oleh naungan yang bakal sirna adalah sebauh ketololan

إنما الدنيا إلى الجنة والنار طريق       والليالي متجر الإنسان والأيام سوق

Dunia ini hanyalah jalan menuju surga atau neraka
Malam adalah waktu berjualannya manusia, dan hari-hari adalah pasarnya

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang senantiasa istiqamah di atas jalan beliau sampai datangnya hari kiamat.


Wallohu a’lam bishowab
Share:

Sosok Pemimpin

Pemimpin adalah sosok pemegang amanah yang berkewajiban untuk memikulnya, menjaga dan memeliharanya dari kerusakan. Ia memiliki kekuasaan untuk mengatur dan menuntun yang dipimpinnya ke arah yang baik atau buruk.

Pemimpin yang baik akan berkorban sekuat tenaga untuk memakmurkan rakyatnya. Kepentingan bersama lebih ia kedepankan daripada kepentingan pribadinya, karena dirinya tahu akan tugas dan tanggungjawabnya terhadap apa yang dia pimpin.

Kepemimpinan bukanlah kesempatan untuk mengumpulkan harta dan nama. Bahkan ia adalah amanah Allah yang sangat besar tanggun jawabnya di hadapan Allah kelak pada hari pembalasan. Dan ia juga harus menjadi sosok teladan bagi semua rakyatnya.

Pemimpin, sebenarnya kedudukan ia dengan rakyatnya tidaklah berbeda. Status mereka di hadapan Allah adalah sama, yang membedakan hanyalah ketakwaan dan keshalihan pribadinya. Dan ia hanya dilebihkan oleh Allah dengan amanah yang berat untuk menjadi sosok penuntun dan pengatur orang lain ke jalan Allah yang lurus.

Kepemimpinan bukanlah permainan, tapi ia adalah jalan licin yang harus ditempuh penuh kehati-hatian. Barangsiapa yang dalam kepemimpinannya berpegang erat dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, maka ia tidak akan tergelincir dan akhirnya sampai dengan selamat dan bahagia. Namun sebaliknya, barangsiapa bermain-main di dalamnya, niscaya ia akan terpeleset dan jatuh dalam kenistaan dan kehinaan yang menyedihkan sepanjang masa.

Wahai saudaraku, kita semua adalah pemimpin, pemimpin bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, dan bagi orang lain yang berada di bawah naungan kita.

Rasulullah bersabda ;

كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته، الإمام راع ومسئول عن رعيته، والرجل راع في أهله وهو مسئول عن رعيته، والمرأة راعية في بيت زوجها ومسئولة عن رعيتها، والخادم راع في مال سيده ومسئول عن رعيته

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban pada setiap apa yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin yang bertanggungjawab terhadap apa yang dipimpinnya, seorang lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya yang bertanggungjawab terhadap apa yang dipimpinnya, seorang wanita adalah pemimpin dalam rumah suaminya yang bertanggungjawab terhadap apa yang ia pimpinnya, dan seorang pelayan adalah pemimpin bagi harta tuannya yang bertanggungjawab terhadap apa yang ia pimpinnya." [HR. Bukhari ; 893, Muslim ; 1829]

Wahai saudaraku, kita semua [ baik laki-laki maupun perempuan ] adalah seorang pemimpin. Tentunya pemimpin bagi dirinya sendiri yang memiliki kewajiban untuk menjaga dan memelihara dirinya dari kerusakan, mengatur dan menuntun jiwanya ke jalan yang benar.

Jiwa dan seluruh anggota tubuhnya akan mempertanggungjawabkan seluruh apa yang diperbuatnya di dunia ini. Dan pada hari itu tak ada satu pun yang mempersaksikan dengan persaksian palsu. Tangan, mata, kaki, mulut, hati dan yang lainnya akan mengatakan yang sebenarnya, baik itu yang benar maupun yang salah.

Allah berfirman ;

إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسؤلا

"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati. Semua itu akan dimintai pertanggungjawaban." [QS. Al-Isra’ ; 36]

Wahai saudaraku, cukuplah ayat di atas menjadi pengingat diri kita dalam setiap langkahnya, karena setiap apa yang dilakukan oleh anggota tubuh kita akan dipersaksikan pada hari pembalasan. Hendaknya kita senantiasa sadar dan ingat saat akan melakukan sesuatu, apakah perbuatan itu baik atau tidak, diridhai oleh Allah atau tidak. Dengan demikian, hati dan diri kita akan terjaga dari kesalahan dan kemaksiatan.

Inilah pentingnya sifat muroqabatullah (sifat melalui merasa diawasi oleh Allah), dan mulianya sikap ihsan (selalu merasa dilihat oleh Allah dalam setiap perilakunnya).

Rasulullah bersabda ;

قال: فأخبرني عن الإحسان، قال: «أن تعبد الله كأنك تراه، فإن لم تكن تراه فإنه يراك»

"(Malaikat Jibril) berkata, “ Apakah itu ihsan ? “ Nabi menjawab, “ Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engaku melihat-Nya, kalau engkau tak mampu merasakannya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." [HR. Muslim ; 8, Abu Dawud ; 4695, An-Nasa’i ; 4990]

Wahai saudaraku, manusia adalah tempat salah dan dosa, tak ada manusia yang sempurna dan luput darinya, dan sebaik-baik manusia yang berbuat salah adalah mereka yang bersegera bertaubat darinya.

Rasulullah bersabda ;

كل ابن آدم خطاء وخير الخطائين التوابون

"Setiap anak Adam pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang bertaubat." [HR. At-Tirmidzi ; 2499]

Apabila diri kita telah tergelincir melakukan kesalahan dan kemaksiatan, segeralah bertaubat kepada Allah, dan iringilah keburukan itu dengan kebaikan dan amal shalih, karena kebaikan itu akan menghapus keburukan yang telah diperbuatnya. Bersegeralah untuk mendekatkan diri kepada Allah, perbanyaklah shalat, dzikir, do’a, membaca al-qur’an, mempererat tali silaturahmi sesama muslim, menghadiri majelis ilmu, bergaul dengan orang-orang shalih dan masih banyak lagi amalan-amalan shalih yang akan segera menghapus keburukan dan kesalahan yang kita lakukan.

Allah berfirman ;

إن الحسنات يذهبن السيئات

"Sesungguhnya perbuatan baik itu akan menghilangkan perbuatan yang jelak." [QS. Hud ; 114]

Rasulullah bersabda ;

وأتبع السيئة الحسنة تمحها

"Dan iringilah perbuatan buruk itu dengan kebaikan, niscaya ia akan menghapusnya." [HR. At-Tirmidzi ; 1987]

Wahai saudaraku, jagalah hati ini dari dosa, karena dosa adalah noda hitam yang bisa mematikan hati. Dengan senantiasa mengingat Allah dan kematian, maka ia akan membangunkan hati dari kelalaian.

Hati adalah daging yang tak bertulang, dikenal dengan nama hati karena ia memiliki sifat yang labil, yang senang berbolak-balik sesuai dengan kondisi dan situasi. Dan dengan dzikrullah dan dzikrulmaut inilah hati akan istiqamah di atas ketaatan dan kebaikan.

Seorang penyair pernah bersenandung ;

رأيت الذنوب تميت القلب      وقد يورث الذل إدمانها
وترك الذنوب حياة القلب      وخير لنفسك عصيانها

Ku lihat dosa-dosa it mematikan hati
Membiasakannya akan melahirkan kehinaan
Meninggalkan dosa adalah kehidupan bagi hati
Selalu menjauhinya adalah yang terbaik bagimu


Wahai saudaraku, seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya, ia adalah nahkoda dalam bahtera rumah tangga. Anak dan isterinya merupakan dua kelompok yang menjadi tanggungjawabnya. Keduanya memiliki hak yang besar yang menjadi kewajiban seorang suami untuk memenuhinya. Dan dua sisi, baik pihak suami maupun anak dan isteri memiliki hak dan kewajiban yang saling melengkapi satu sama lain demin terbangunnya sebuah keluarga yang kokoh, sakinah, mawadah, warahmah.

Suami adalah sosok pelindung sebuah rumah tangga, ia menjadi motor penggerak kebaikan-kebaikan dalam keluarganya, dan menunutun anak dan isterinya untuk tetap istiqamah di atas rel agama.

Dengan demikian, membina sebuah keluarga untuk menjadi sebuah keluarga yang baik adalah amanah dari Allah. Barangsiapa yang menyia-nyiakan amanah ini, dengan membiarkan keluarganya dalam kemaksiatan kepada Allah, maka kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah terhadap amanah yang dibebankan pada dirinya.

Wahai saudaraku, sungguh di antara isteri-isteri dan anak-anak itu ada yang menjadi musuh bagi suami atau bapaknnya. Merekalah yang bisa menjerumuskan dirinya ke dalam hal-hal yang dilarang oleh agama. Oleh karena itu, hendaklah seorang suami atau bapak harus berhati-hati dengan berbekal keimanan dan takwa kepada Allah, senantiasa bertaqarub kepada-Nya, memohon pertolongan dan perlindungan-Nya dalam menuntun bahtera rumah tangganya.

Demikianlah, Allah menjadikan anak dan harta sebagai cobaan dalam rumah tangga. Namun dibalik semua itu, Allah menyediakan pahala yang besar bagi mereka yang dapat menjaganya dengan baik sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Allah berfirman ;

يا أيها الذين آمنوا إن من أزواجكم وأولادكم عدوا لكم فاحذروهم

"Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka." [QS. At-Taghobun ; 14]

إنما أموالكم وأولادكم فتنة والله عنده أجر عظيم

"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu, dan di sisi Allah pahala yang besar." [QS. At-Taghobun ; 15]

Wahai saudaraku, Rasulullah adalah sosok seorang pemimpin yang sangat baik, ia menjadi tauladan kepemimpinan dalam semua hal, baik pemimpin bagi pribadinya, pemimpin bagi keluarganya, pemimpin bagi rakyatnya, sampai dalam kepemimpinan di medan perang. Semua kepemimpinan beliau tak lepas dari nilai-nilai Ilahiah dan petunjuk-Nya. Sehingga beliau berhasil menjadi seorang pemimpin di semua bidang dan akan menjadi contoh bagi seluruh umat manusia sampai hari kiamat.

Kita memohon kepada Allah agar menuntun kita ke jalan yang benar dalam mengemban amanah kepemimpinan, menjaga kita dari ketergelinciran dan dosa, menganugerahkan kepada kita sebuah keluarga yang baik, kokoh dan langgeng.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang istiqamah di atas sunnahnya sampai hari kiamat.

Wallohu a’lam bishowab
Share:

Ada Ghibah Yang Boleh Kok !


Kata Ghibah [ غيبة ] berakar dari kata [ غاب يغيب ] yang artinya tersembunyi, terbenam, tidak hadir, dan tidak tampak. Sedangkan kata ghibah sendiri sering dialihbahasakan dengan makna memfitnah, menggunjing atau mengumpat, karena si pengghibah telah membongkar dan mengungkapkan keburukan, aib dan kejelekan orang lain di hadapan manusia lainnya tanpa sepengetahuan orang tersebut, dalam ketersembunyian dan ketidakhadiran orang yang di ghibahinya, entah ia ridha atau tidak terhadap keburukan yang telah menjadi bahan pembicaraan di depan manusia lainnya.
Share:

Tamstil Wa Tasybih


Banyak perkara di antara keduanya atau lebih yang memilki kesamaan atau kemiripan. Dan kemiripan itu bisa terjadi pada satu titik atau pada beberapa titik. Sebagai contoh kecil saja, antara kucing dan harimau, titik kemiripan keduanya bisa pada anatominya yang sangat dekat sekali, hanya saja harimau itu bertubuh besar, sedangkan kucing itu  berukuran kecil. Dan harimau itu sering dikenal sebagai kucing raksasa, karena kemiripan anatominya yang sangat dekat, namun ia memiliki ukuran tubuhnya yang sangat besar.

Dalam istilah arab kata “ kemiripan “ itu dikenal dengan kata “ tamstil atau tasybih “. Kedua kata tersebut jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti mirip atau menyerupai. Padahal ada titik perbedaan antara tamstil dan tasybih yang sangat berpengaruh terhadap makna sebuah ungkapan. Tamstil adalah kemiripan pada satu ada beberapa hal saja, sedangkan tasybih adalah kemiripan pada banyak hal.
Share:

Mutiara Diam

Diam, sebuah kata sebagai ungkapan akan ketenangan anggota badan dari tidak melakukan aktivitas  yang di dalamnya mengandung unsur gerakan. Kalau dikatakan tangan kita tidak bergerak berarti tangan tersebut dalam kondisi diam. Kalau kedua pasang mata tidak berkedip berarti ia dalam keadaan diam.  Kalau ada seorang yang tenggelam dalam lamunan, maka dipastikan ia dalam keadaan diam dan tenang. Demikianlah definisi diam.

Dalam tubuh manusia ada tiga organ yang tidak lepas dari gerakan yang serasi, ketiga organ itu tidak lain adalah sepasang bibir dan lidah, organ vital dan sangat urgen dalam kehidupan manusia. Ia adalah sebuah daging yang tak bertulang, lemas dan lembut sehingga pandai bersilat dan bergerak. Dari ketiga organ inilah terbentuk huruf-huruf yang jelas yang kemudian terangkai menjadi sebuah kata sebagai media penghubung dan informasi antar sesama umat manusia dan makhluk ciptaan Allah yang lainnya, dan tersebarlah umat manusia di muka bumi ini dengan beragam bahasa yang berbeda dan penuh makna.
Share:

Antara Iya dan Tidak


Pekan kemarin masih terngiang dalam batinku sebuah muhadharah [ ceramah ] yang disampaikan oleh salah seorang dosenku saat mengisi salah satu mata kuliah, beliau adalah seorang doktor yang memiliki karakteristik tersendiri. Sengaja tidak saya sebutkan namanya sebagai bentuk adab, rasa hormat dan menjaga nama baik beliau.

Sebenarnya apa yang disampaikan beliau kala itu bukanlah inti ceramah dari mata kuliahnya, tapi ia muncul secara spontan sebagai sebuah bumbu yang teracik tanpa tersengaja olehnya, sebuah nasihat yang tertutur olehnya karena terinspirasi dari apa yang dilihat dan didengarnya.
Share:

PALING BANYAK DIBACA

ARSIP

Followers